Lawatan Wapres AS di Asia-Pasifik itu dimulai dari Korea Selatan pada 16 bulan ini. Usai kunjungan di Korea Selatan dan Jepang, Pence melanjutkan kunjungannya ke Indonesia hari Rabu malam, ia merupakan pejabat tinggi pertama pemerintah Donald Trump yang berkunjung ke Asia Tenggara. Ini memperlihatkan perhatian AS terhadap Asia Tenggara.
Setelah pelantikan, Presiden AS Donald Trump mencurahkan tenaganya dalam pemberantasan terorisme di kawasan Timur Tengah dan penanganan masalah nuklir Semenanjung Korea, dan jarang membicarakan masalah terkait kawasan Asia Tenggara, sehingga negara-negara Asia Tenggara merasa diremehkan AS dan komitmen AS kepada kawasan itu pun diragukan oleh negara-negara ASEAN.
Menghadapi keraguan negara-negara ASEAN, dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Pence mengaskan kembali hubungan kemitraan strategis AS dengan negara-negara ASEAN. Dia menyatakan, pemerintah yang dipimpin Presiden Trump sudah mulai mengambil langkah untuk meningkatkan hubungan kemitraan dengan ASEAN sekaligus memperdalam persahabatan bilateral.
Pada kesempatan itu, Pence mengumumkan, Presiden Trump akan menghadiri KTT AS-ASEAN dan KTT Asia Timur yang dijadwalkan di Filipina pada November mendatang, serta Pertemuan Informal Pemimpin APEC di Vietnam. Diharapkannya bahwa rencana kunjungan tersebut bisa menyampaikan suatu sinyal bahwa AS akan dengan tegas menunaikan komitmennya terhadap kawasan ini.
Mengenai hal itu, Mantan Duta Besar AS untuk ASEAN Nina Hachigian mengatakan, kehadiran Trump dalam serentetan KTT tersebut mencerminkan komitmen "Kontak Kontinu" AS terhadap kawasan tersebut, dan ini akan melegakan negara-negara ASEAN. Sementara itu, dia berharap, pemerintah Trump yang menganut politik "Amerika Nomor 1" hendaknya menyadari keunggulan dan pentingnya multilateralisme dalam penyelesaian masalah internasional.