Sudah 20 tahun Hong Kong kembali ke pangkuan Tiongkok. Selama itu juga, kebijakan "Satu Negara Dua Sistem" telah diberlakukan. Dengan mengandalkan keunggulan "Satu Negara Dua Sistem", Hong Kong terus memelihara kemakmuran dan kestabilan, ekonomi dan kehidupan rakyat juga merealisasi perkembangan stabil. Perkembangan ekonomi dan sosial Hong Kong di masa depan dipercaya akan tetap memiliki prospek yang cerah.
Sejak kembali ke pangkuan Tiongkok, Hong Kong terus mengandalkan keunggulan "Satu Negara Dua Sistem", sehingga iklim bisnis di Hong Kong diperbaiki lebih lanjut. Kini semakin banyak perusahaan internasional membuka kantor di Hong Kong.
Mengenai hal ini, Kepala Komisaris China Merchants Group Li Jianhong menyatakan bahwa selama 20 tahun ini, banyak perusahaan Daratan Tiongkok terlebih dahulu datang di Hong Kong, sebelum akhirnya memasuki pasar global. Banyak perusahaan asing juga terlebih dahulu mendirikan markas besar Timur Jauh dan Asia Pasifik di Hong Kong, dan akhirnya memasuki Tiongkok melalui Hong Kong. Terlebih lagi, sejak Hong Kong kembali ke pangkuan Tiongkok, pemerintah pusat memberikan dukungan yang sangat besar kepada Hong Kong, baik dukungan kebijakan, maupun dukungan keuangan dan dukungan keterbukaan, sehingga banyak perusahaan asing yang memasuki Tiongkok melalui Hong Kong merasa mendapatkan begitu banyak kebijakan preferensial.
Data menunjukkan, sejak tahun 1997 hingga 2016, PDB Hong Kong naik dari 1,37 triliun dolar HK menjadi 2,49 triliun dolar HK dan terus memelihara pertumbuhan yang kontinu dan stabil. Selama 20 tahun ini, Hong Kong terus mempertahankan statusnya sebagai pusat moneter, perdagangan dan pelayaran internasional. Di samping itu, Hong Kong juga berturut-turut dipilih sebagai daerah yang paling kompetitif di seluruh dunia dalam beberapa tahun ini.
Sejak kembalinya Hong Kong ke pangkuan Tiongkok, perkembangan Hong Kong tidaklah selalu lancar dan berkali-kali mendapatkan berbagai pukulan, seperti krisis moneter Asia, pandemi SARS dan gejolak moneter internasional, tapi berkat dukungan kuat pemerintah pusat, Hong Kong tidak saja berhasil menangani krisis, tapi juga telah memelihara perkembangan ekonomi dan sosial yang relatif cepat. Khususnya sejak tahun 2003, pemerintah pusat berturut-turut memberlakukan berbagai kebijakan yang menguntungkan Hong Kong, misalnya CEPA dan persetujuan terkait, diperbolehkannya perjalanan individu warga Daratan Tiongkok ke Hong Kong, keterbukaan bisnis RMB, pendorongan penjualan saham BUMN ke Hong Kong dan kebijakan lainnya sehingga memberikan dukungan kuat bagi perkembangan ekonomi Hong Kong.
Daratan Tiongkok kini merupakan sumber investasi langsung kedua terbesar dan pasar ekspor terbesar bagi Hong Kong, sedangkan Hong Kong merupakan sumber investasi pengusaha asing terbesar bagi daratan Tiongkok, juga merupakan mitra dagang kedua terbesar, sekaligus Hub RMB lepas pantai dan pusat pendanaan internasional bagi perusahaan Daratan.
Perkembangan ekonomi berhasil mendatangkan kekayaan bagi Hong Kong. Pemerintah Daerah Administrasi Khusus Hong Kong akan bertolak dari pedoman pemerintahan yang beorientasi pada rakyat, demi terus mengupayakan kesejahteraan warga Hong Kong.