Juru bicara Presiden Filipina Ernesto Abella hari Senin (21/06) kemarin mengatakan, pihak militer Filipina mampu mengalahkan kekuatan bersenjata anti pemerintah termasuk Grup Maute, kerja sama militer antara Filipina dan AS hendaknya tetap dipertahankan.
Belum lama ini media AS melaporkan, ketika Menteri Pertahanan AS Jim Mattis memaparkan keadaan pertempuran di bagian selatan Filipina kepada Kongres, terdapat anggota kongres AS yang berpendapat bahwa Mindanao berkemungkinan menjadi sarang baru teroris asing, pasukan AS seharusnya meningkatkan kekuatan di daerah itu agar situasi tidak kehilangan kendali.
Menanggapi hal ini, Ernesto Abella mengatakan, pihak Filipina tidak menganggap Malawi akan menjadi pusat ISIS, pihak Filipina telah menggagalkan intrik kekuatan bersenjata anti pemerintah yang ingin menduduki Malawi. Peranan pasukan AS adalah menyediakan bantuan teknologi, ini ditetapkan oleh konstitusi, jadi semua pihak harus menaatinya. Jubir Abella menambahkan, dalam pertempuran sekitar satu bulan, pihak militer Filipina telah membasmi 258 anggota ekstrimis. Kini pihak militer Filipina telah memulai serangan putaran baru, dan berupaya mengakhiri pertempuran di Malawi sebelum tanggal 26 Juni.