Kemlu Tiongkok: Tiongkok dan Filipina Mampu Jadikan LTS sebagai Laut yang Damai, Bersahabat dan Kooperatif
  2017-08-17 12:46:04  CRI

Tiongkok memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk menjadikan Laut Tiongkok Selatan (LTS) sebagai laut yang damai, bersahabat dan kooperatif. Demikian disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying pada hari Rabu (16/8).

Hua Chunying menyatakan, faktanya, pada tahun 1980-an Tiongkok pertama kali mengajukan gagasan ""Mengesampingkan Perselisihan dan Mengadakan Eksploitasi Bersama-sama" kepada Filipina demi penyelesaian masalah di LTS. Dalam puluhan tahun terakhir ini, Tiongkok selalu menerapkan gagasan tersebut dalam menangani perselisihan terkait LTS maupun masalah hubungan bilateral dengan negara-negara di sekitar LTS.

Hua Chunying mengatakan, menurut hukum internasional dan praktek internasional, sebelum perselisihan maritim diselesaikan, negara-negara terkait hendaknya menahan diri, dan mengadakan pengaturan sementara yang praktis, antara lain membentuk dan menyempurnakan peraturan dan mekanisme pengendalian perselisihan, serta mengadakan kerja sama di berbagai bidang, demi memelihara perdamaian dan stabilitas regional LTS, dan menciptakan syarat bagi penyelesaian akhir perselisihan. Kerja sama dan eksploitasi bersama tidak merugikan posisi masing-masing maupun penetapan perbatasan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040