Baru-baru ini terdapat berita penting mengenai keterbukaan industri moneter Tiongkok. Menurut penanggung-jawab Kementerian Keuangan, pihak Tiongkok mengambil keputusan untuk melonggarkan batas proporsional investasi langsung atau tak langsung dari investor asing perorangan atau berkelompok di bidang surat berharga, pengelolaan dana dan perusahaan pengiriman hingga 51 persen dan perbandingan investasinya setelah 3 tahun tidak dibatasi. Ini akan mendatangkan dampak besar bagi reformasi sektor usaha surat berharga dan dana.
Sebenarnya, reformasi industri moneter Tiongkok tak pernah berhenti. Selama beberapa tahun ini, mekanisme baru ekonomi tipe terbuka disempurnakan secara bertahap, perdagangan luar negeri, investasi luar negeri serta cadangan devisa terus menempati urutan terdepan di dunia. Tiongkok terus mendorong keterbukaan industri moneter, menyempurnakan mekanisme pembentukan kurs RMB dan mengurangi pengelolaan dana. Hal Ini telah menciptakan iklim moneter yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, demikian kata Direktur Divisi Internasional Bank Rakyat Tiongkok Zhu Jun.
Langkah dipercepat dan level keterbukaan terus ditingkatkan. Lembaga keuangan Tiongkok terus berkembang dan bertumbuh besar dan taraf pengelolaan internasionalnya terus meningkat dengan stabil. Jumlah lembaga keuangan asing bertambah, mencakup areal yang lebih luas dan bidang bisnis yang lebih luas.
Pengontrolan berkurang dan taraf keterbukaan dua arah terus diperdalam. Selama beberapa tahun ini, lembaga pengelolaan valuta asing terus memperdalam reformasi bidang utama proyek modal dan reformasi konversi proyek modal telah mengalami proses percepatan yang berkontinu dari perubahan kuantitatif sampai perubahan kualitatif. Terhitung sampai akhir tahun 2016, dalam transaksi 40 proyek modal dan moneter, terdapat 37 proyek konversi, konversi pokok dan konversi bagian yang telah terwujud, yang merupakan 92,5 persen dari total proyek.
Status mata uang RMB semakin meningkat. Sejak ujicoba penghitungan RMB dilakukan dalam perdagangan transnasional, melalui pengaturan sistem pertukaran mata uang bilateral, transaksi langsung mata uang, investor lembaga RMB di luar negeri, bank kliring RMB, sistem pembayaran RMB transnasional CIPS, Tiongkok berhasil mengurangi risiko kurs dan mendorong kemudahan perdagangan dan investasi. Pada tanggal 1 Oktober 2016, RMB secara resmi bergabung dalam SDR IMF dan status RMB sebagai mata uang cadangan internasional telah dikonfirmasi.