Perundingan damai Jenewa mengenai masalah Suriah putaran ke-8 yang dijadwalkan berakhir pada hari ini (15/12) telah ditutup lebih awal pada kemarin malam waktu setempat. Perundingan putaran ini gagal mencapai kemajuan apapun. Utusan khusus Sekjen PBB untuk masalah Suriah, Staffan De Mistura dalam jumpa pers menyatakan penyesalannya, ia berpendapat bahwa kedua pihak sekali lagi kehilangan "kesempatan emas" dalam mendorong proses perdamaian Suriah.
Walau sebelumnya pemerintah Suriah dan golongan oposisi setuju untuk tidak menetapkan prasyarat apapun, namun dalam masalah status politik Presiden Suriah Bashar al-Assad, kedua pihak menganggap pihak lawan yang telah menetapkan prasyarat, inilah perselisihan yang paling besar dalam perundingan, maka perundingan putus untuk sementara. Dalam perundingan putaran kali ini, untuk pertama kalinya golongan oposisi Suriah membentuk delegasi gabungan dan berulang kali menyatakan sudah siap untuk mengadakan perundingan langsung dengan wakil pemerintah. Akan tetapi, delegasi pemerintah Suriah tidak memperlihatkan keinginan sesungguhnya untuk mengusahakan dialog, kecuali topik anti terorisme.
Walau hasil perundingan putaran kali ini tidak optimis, namun Staffan De Mistura menyatakan akan terus mendorong proses penyelesaian politik atas krisis Suriah sesuai dengan peta jalan yang ditetapkan oleh resolusi nomor 2254 Dewan Keamanan PBB, ini juga adalah harapan rakyat Suriah.