Analis berpendapat, dilatarbelakangi oleh isu Brexit dan penyesuaian kembali strategi AS di Asia Pasifik, peningkatan kerja sama pertahanan antara Jepang-Inggris menjadi sebuah kebutuhan bagi masing-masing pihak. Namun, hubungan kerja sama ini berbeda dengan hubungan aliansi Jepang-Inggris sebelum era perang, juga tak akan mendatangkan dampak besar terhadap situasi Asia Pasifik di masa kini.
Profesor Studi Jepang dari Oxford University, Ian Neary menunjukkan bahwa peningkatan kerja sama pertahanan antara Inggris dan Jepang dikarenakan kedua pihak menginginkan sekutu yang dapat mendukung satu sama lain pada periode khusus. Ia mengatakan, pihak penguasa Jepang khawatir jika pemerintah Trump tak akan menempatkan Asia Pasifik pada posisi utama strategi global AS, bahkan mungkin tak akan mengindahkan kawasan Asia Pasifik lagi, sehingga Jepang ingin mendekatkan diri dengan lebih banyak negara yang kuat di bidang militer. Inggris adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan masih memiliki pengaruh dalam Persemakmuran Inggris. Selain itu, Inggris juga adalah salah satu negara dengan Angkatan Laut yang kuat, oleh karena itu Inggris menjadi salah satu negara yang ingin didekati Jepang.
Sementara itu, jika Inggris ingin memberantas terorisme global dan meningkatkan hak bersuara dan pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik, maka negara itu perlu mencari mitra di kawasan Asia Pasifik. Inggris dan Jepang sama-sama adalah negera kepulauan, dan Jepang sebagai negara ekonomi maju merupakan pilihan mitra yang baik bagi Inggris. Selain itu, peningkatan hubungan dan kerja sama dengan Jepang juga dapat memungkinkan Inggris mengatasi kesulitan seusai Brexit. Inggris kini tengah mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali posisi barunya di dunia pasca Brexit dan mengupayakan alternatif strategis yang baru.
Meningkatnya kerja sama keamanan dan pertahanan antara kedua negara juga mengundang opini tentang "hubungan aliansi" Jepang-Inggris. Pada awal abad ke-20, Jepang dan Inggris pernah menjalin hubungan aliansi untuk menghadapi ekspansi Czarist Rusia. Mantan Dubes Jepang untuk Inggris menyebut hubungan Jepang-Inggris sekarang ini sebagai aliansi tipe baru. Seusai pertemuan 2+2, Surat Kabar Asahi Shimbun Jepang memberitakan bahwa nuansa "semialiansi" kedua negara menjadi lebih kental.
Akan tetapi, Wakil Periset Pusat Riset Asia Pasifik Balai Penelitian Masalah Internasional Shanghai Cai Liang berpendapat, meski Inggris memandang Jepang sebagai sekutu dalam strategi keamanan dan pertahanan negara, tapi hubungan sekutu itu sama sekali berbeda dengan konsep sekutu sebelum perang. Secara objektif, dikarenakan oleh kurangnya titik temu kepentingan strategis antara kedua pihak, Inggris tak terlalu berminat untuk mengembangkan hubungan sekutu dengan Jepang.
Hubungan "semialiansi" Inggris-Jepang itu lebih ditujukan untuk mendorong kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan di masa depan. Dilihat dari sudut pandang Inggris, kerja sama kedua negara pada tahap sekarang tak akan mendatangkan dampak besar terhadap kawasan Asia Pasifik.