Direktur Alternatif (Polandia) Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), Radek Pyffel hari Kamis kemarin (15/3) dalam wawancaranya dengan CRI menyatakan, ia sangat menaruh perhatian pada sidang Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok. Laporan kerja pemerintah Tiongkok telah memberikan sinyal untuk meningkatkan keterbukaan terhadap dunia luar. Hal ini sangat sesuai dengan semangat solidaritas dan kerja sama yang diusung oleh AIIB. Ia yakin pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" akan mendatangkan manfaat kepada rakyat di Eropa Tengah dan Timur serta Asia Tenggara.
Radek Pyffel mengatakan, laporan kinerja pemerintah Tiongkok menyebut bahwa Tiongkok akan mendorong terbentuknya pola keterbukaan yang menyeluruh dan mendorong kerja sama internasional dalam kerangka "Satu Sabuk Satu Jalan". Ia menyatakan, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" sedang memperoleh dukungan luas dan semakin banyak negara yang berpartisipasi di dalamnya, hal ini dikarenakan kerja sama di bawah kerangka Satu Sabuk Satu Jalan dapat menguntungkan semua pihak. Tugas utama AIIB adalah membantu pembangunan infrastruktur di Asia, dan ini lagi-lagi memiliki kaitan erat dengan inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan yang dicetuskan Tiongkok, maka dipastikan akan membantu negara-negara terkait mencapai keterobosan di bidang pembangunan infrastruktur, dan pada akhirnya menyejahterakan rakyat.
Radek Pyffel diundang untuk memberi kuliah umum kepada puluhan guru dan mahasiswa di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, pada hari Kamis. Topik kuliah umum tersebut adalah "pengaruh inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan terhadap Asia Tengah dan Timur serta Asia Tenggara".
Para peserta kuliah umum pada hari itu menyatakan bahwa kesan paling intuitif yang diberikan pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" adalah pembangunan infrastruktur, konektifitas dan investasi. Mereka mengharapkan Tiongkok meningkatkan upaya untuk memperkenalkan makna yang terkandung dalam inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan", dan secara aktif menyinerginya dengan strategi pembangunan Indonesia. Selain itu, para peserta juga mengharapkan AIIB dapat meningkatkan bantuan kepada pembangunan infrastruktur di Indonesia.