Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Oleg Syromolotov kemarin (3/4) mengatakan, Rusia tidak bersedia memutuskan kerja sama anti terorisme dengan Uni Eropa (UE) karena kasus "keracunan" Sergei Skripal, namun suasana kerja sama sedang menuju kerumitan.
Dalam seminar tentang tugas prioritas kerja sama internasional pemukulan ekstremisme dan terorisme yang diadakan kemarin, Oleg Syromolotov menyatakan pula, sebagian negara terus menggunakan teroris dan ekstremis untuk mencapai tujuan politiknya, mengintervensi urusan negara lainnya, menghasut emosi ekstrem dalam upaya menggoyangkan dan mensubversikan sistem pemerintahan negara terkait, hal itu tak dapat diterima. Kebijakan salah yang membiarkan teroris dan ekstremis pada tingkat terbesar merupakan sumber kekacauan di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara.