Memenuhi undangan Presiden RI Joko Widodo, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang akan mengadakan kunjungan resmi di Indonesia pada tanggal 6 hingga 8 bulan ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan dalam wawancara khusus CRI menyatakan, Presiden Joko menaruh perhatian besar pada kunjungan PM Li Keqiang kali ini dan menantikan kunjungan kali ini dapat mendorong lebih lanjut perkembangan hubungan kedua negara dan membawa peluang baru bagi kerja sama ekonomi dan dagang serta investasi bilateral.
Luhut pernah sebagai utusan khusus Presiden Joko mengunjungi Tiongkok. Ia mengatakan, tahun ini 5 tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Tiongkok dan kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang kali ini sangat penting artinya.
Ia mengatakan, kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang kali ini merupakan sebuah peristiwa penting bagi perkembangan hubungan bilateral dan Presiden Joko juga menaruh perhatian besar. Kunjungan ini sangat penting bagi diperkokohnya persahabatan tradisional Indonesia-Tiongkok, diperdalamnya sinergi antara inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan dan Poros Maritim Dunia Indonesia serta direalisasinya situasi saling menguntungkan antara kedua anegara. Indonesia dan Tiongkok sejak zaman dahulu adalah tetangga bersahabat. Saya berharap agar kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang kali ini dapat mendorong lebih lanjut perkembangan hubungan bilateral dan mendorong rakyat Indoensia dan Tiongkok secara mendalam saling mengenal kebudayaan kedua pihak.
Presiden Xi Jinping pada tahun 2013 berkunjung ke Indonesia dan meningkatkan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis komprehensif dan untuk pertama kali mengemukakan prakarsa pembangunan bersama Jalan Sutera Maritim abad ke-21. Jalan kereta cepat Jakarta-Bandung justru kerja sama Tiongkok-Indonesia dalam kerangka Satu Sabuk Satu Jalan. Luhut menyatakan, karena sejumlah masalah Indonesia sendiri, proses pendorongan proyek tersebut mengalami banyak kesulitan. Tapi biarkan betapa sulit dan betapa banyak waktu, pemerintah Indonesia akan dengan tegas mendorong pembangunan proyek tersebut dan ia sendiri juga sangat menantikan manfaatnya kepada Indoensia setelah dirampungkannya pembangunan jalan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Ia mengatakan, "Iya bisa saja, sekarang ini kita selesaikan Jakarta-Bandung dulu lah, sambil belajar dari pengalaman kita kekurangan dan kesalahan juga, nanti kita lihat bisa terus ke Kertajati, Solo, atau Kertajati-Solo-Yogyakarta-Surabaya. Memang jangan lupa, Jawa ini nanti akan menjadi Kota Pulau, diramalkan tahun 2045 Jakarta dan Bandung akan jadi satu, jadi transportasi menjadi sangat penting, memang sekarang ini belum banyak teriak mungkin yah tapi saya kira 5 tahun atau 10 tahun lagi akan terasa perubahan itu."
Ia seterusnya mengatakan, selama kunjungan Li Keqiang di Indonesia, kedua negara akan menandatangani beberapa persetujuan kerja sama di bidang-bidang sinergi strategi, e-bisnis dan kerja sama pertanian. Luhut menyatakan, kerja sama ekonomi dan dagang Indonesia-Tiongkok sangat bersifat saling melengkapi dan kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang kali ini akan mendatangkan peluang baru bagi kerja sama ekonomi dan dagang serta teknologi Indonesia-Tiongkok.
"Iya banyak, saya pikir seperti pelabuhan, Sea Toll dan trade sendiri itu dan seperti industri-industri nikel, aluminum, dan juga koper, minyak, petro kimia, banyak Indonesia kaya di situ yah, hanya tinggal bagaimana kita manage itu dengan baik dan saling menguntungkan sesuai dengan keriteria tadi itu. Tiongkok sekarang maju nih di bidang-bidang seperti 5G, IT menyangkut masalah artificial intelligent, robot, dan itu kami belajar dengan Tiongkok. Karena Tiongkok itu wijaya research itu besar juga. Siapa pun mau invest kemari atau kita ingin investor datang ke Indonesia, siapa pun datang kini makin terbuka. Sekarang di Morowali sudah ada politeknik, sekarang secara bertahap sudah mulai digantikan orang local. (Pada proyek yang baru) kita sudah minta mereka melakukan rekrumen kepada guru-guru untuk menyiapkan sekolah sehingga kalau nanti dimulai proyeknya sudah lebih banyak lagi orang Indonesia kerja gitu." Ujarnya.