Negeri Wanita Mosuo
  2009-08-26 16:01:38  CRI

Selama Agustus tahun ini, danau Lugu menjadi salah satu kunjungan yang paling digemari. Danau Lugu setiap hari dikunjungi seribu lebih wisatawan. Angka ini bertambah 200% lebih, dibandingkan periode tahun lalu.

Danau Lugu disukai para wisatawan karena di zaman modern sekarang, orang Mosuo yang berdiam di danau Lugu tetap memelihara kebudayaan mereka yang romantis dan penuh misteri.

Di tepi danau Lugu, terdapat 8000 lebih orang Mosuo, dan mereka tinggal di rumah yang dibangun dari kayu. Sampai sekarang, orang Mosuo masih menganut budaya matriarchal dan menganut prinsip perkawinan tak tetap yang juga disebut sebagai fosil kehidupan masyarakat manusia. Keunikan suku ini adalah mereka menjalin hubungan tanpa nikah hingga memiliki anak. Dan anak yang dilahirkan akan menjadi tanggungjawab pihak perempuan. Karena itulah, maka Danau Lugu disebut sebagai Negeri Wanita.

 

Axia dalam bahasa Mosuo berarti pasangan. Dalam kebudayan suku Mosuo adalah hal yang wajar bila seorang laki ? laki dan perempuan yang saling mencintai melakukan hubungan suami istri tanpa nikah terlebih dahulu. Selama si perempuan tidak hamil, baik si laki maupun si perempuan, bila merasa tidak puas, berhak memutuskan hubungan. Karena tidak ada pernikahan, maka hubungan yang terputus itu tidak direpotkan oleh masalah pelik, seperti masalah pembagian harta gono gini yang sering dilakukan oleh pasangan nikah yang bercerai. Dan bila si perempuan mengandung, maka hubungan pasangan tersebut akan diresmikan.

1 2
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040