Selama Agustus tahun ini, danau Lugu menjadi salah satu kunjungan yang paling digemari. Danau Lugu setiap hari dikunjungi seribu lebih wisatawan. Angka ini bertambah 200% lebih, dibandingkan periode tahun lalu.
Danau Lugu disukai para wisatawan karena di zaman modern sekarang, orang Mosuo yang berdiam di danau Lugu tetap memelihara kebudayaan mereka yang romantis dan penuh misteri.
Di tepi danau Lugu, terdapat 8000 lebih orang Mosuo, dan mereka tinggal di rumah yang dibangun dari kayu. Sampai sekarang, orang Mosuo masih menganut budaya matriarchal dan menganut prinsip perkawinan tak tetap yang juga disebut sebagai fosil kehidupan masyarakat manusia. Keunikan suku ini adalah mereka menjalin hubungan tanpa nikah hingga memiliki anak. Dan anak yang dilahirkan akan menjadi tanggungjawab pihak perempuan. Karena itulah, maka Danau Lugu disebut sebagai Negeri Wanita.
Axia dalam bahasa Mosuo berarti pasangan. Dalam kebudayan suku Mosuo adalah hal yang wajar bila seorang laki ? laki dan perempuan yang saling mencintai melakukan hubungan suami istri tanpa nikah terlebih dahulu. Selama si perempuan tidak hamil, baik si laki maupun si perempuan, bila merasa tidak puas, berhak memutuskan hubungan. Karena tidak ada pernikahan, maka hubungan yang terputus itu tidak direpotkan oleh masalah pelik, seperti masalah pembagian harta gono gini yang sering dilakukan oleh pasangan nikah yang bercerai. Dan bila si perempuan mengandung, maka hubungan pasangan tersebut akan diresmikan.