Wakil Ketua Kongres Rakyat Daerah Otonom Zhuang Guangxi, Qin Ruixiang kemarin (20/10) mendorong para pengusaha Guangxi menjalin kerjasama dan berinvestasi di Indonesia dalam acara Konferensi Promosi Indonesia yang disponsori oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Indonesia.
Acara yang diadakan di Pusat Pameran dan Konvensi Internasional Nanning itu turut dihadiri oleh Kepala Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Depdag RI Muchtar, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiady Sanjaya, Wakil Dirjen Kantor Urusan Huaqiao Zhuang Guangxi Zhang Zhiying, dan Wakil Sekjen Sekretariat Ekspo Tiongkok Asean Nongrong.
Di hadapan puluhan pengusaha Guangxi, Qin memaparkan bahwa perdagangan bilateral Guangxi di Indonesia mencapai 293.69 juta dolar AS, meningkat 37.4%. Ekspor Guangxi ke Indonesia sekitar 88.49 juta dolar AS, meningkat 5.6%. Sebaliknya impor barang-barang Indonesia ke Guangxi senilai 205.2 juta dolar AS.
"Nilai investasi kedua belah pihak mencapai 400 juta dolar AS dan Indonesia telah membangun 23 perusahaan di Guangxi dengan nilai penanaman modal sebesar 370 juta dolar AS, sedangkan Guangxi telah melakukan investasi dalam 4 proyek di Indonesia senilai 22.85 juta dolar AS," papar Qin.
Untuk semakin meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan, Qin menekankan bahwa Pemerintah Daerah Otonom Zhuang Guangxi berkomitmen dan akan bertanggungjawab atas pembangunan zona ekonomi dan perdagangan Tiongkok Indonesia di kawasan industri DKI Jakarta.
Di akhir pidatonya, Qin menyatakan optimistisnya bahwa dengan upaya bersama antar masyarakat dan antar pemerintah kedua pihak, Guangxi dan Indonesia akan dapat meraih sukses baru di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Depdag Indonesia, Muchtar dalam kesempatan itu memaparkan situasi ekonomi Indonesia, perkembangan ekspor impor Indonesia, dan peluang investasi di Indonesia.
Muchtar menjelaskan, dengan adanya hukum baru yang memberikan perlakuan sama pada investor lokal dan asing, stabilitas makro, reformasi birokrasi, dan alokasi dana di bidang infrastruktur, maka iklim investasi di Indonesia sangat menjanjikan bagi para pengusaha Guangxi yang berminat menanamkan modalnya.
Dalam presentasinya kepada para pengusaha Guangxi, Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Christiady Sanjaya memutarkan sebuah video yang menayangkan pemandangan alam Kalbar, produk-produk andalan Kalbar, infrastuktur Kalbar, dan budaya tradisional setempat.
Di antara lima kesempatan menyampaikan pertanyaan pada sesi tanya jawab, dua orang pengusaha Tiongkok menyampaikan secara langsung ketertarikannya berinvestasi di Kalbar, masing-masing di bidang teknologi pembangkit listrik tenaga angin dan pertambangan mineral besi.
Akhir acara Konferensi Promosi Indonesia ditandai dengan pemberian cinderamata berupa miniatur Tugu Ekuator (Khatulistiwa) oleh Wagub Sanjaya kepada Wakil Sekjen Sekretariat Ekspo Nanning, Nongrong. Tugu Ekuator merupakan simbol Ibukota Kalbar, Pontianak yang terletak tepat di garis khatulistiwa.
