PROGRAM STUDI D-3 BAHASA MANDARIN FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS NASIONAL (UNAS)
  2010-11-11 10:29:23  CRI

PROGRAM STUDI D-3 BAHASA MANDARIN

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NASIONAL (UNAS

JAKARTA – INDONESIA

 

 

BELAJAR BAHASA MANDARIN DI UNAS, SEPERTI APA?

 

Perkembangan perekonomian China yang sedemikian pesat, membuat keberadaan China di dunia internasional dapat semakin dirasakan pengaruhnya.

 

Bahasa Mandarin digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi di China, Taiwan dan Singapura, juga di berbagai komunitas imigran dari China, beserta keturunannya, di seluruh dunia. Mempelajari bahasa Mandarin, yang juga sudah semakin mendunia, akan dapat mendatangkan berbagai macam peluang, baik dalam hal budaya, maupun di bidang usaha.

Mempelajari bahasa Mandarin memang tidak dapat dikatakan sebagai hal yang sederhana. Namun menjadi tenaga ahli berbahasa Mandarin, baik di instansi pemerintahan maupun swasta, berbagai bidang industri, bisnis, perdagangan, pariwisata, menjadi sekretaris, penulis, penerjemah, pengajar, maupun berwirausaha merupakan beberapa dari sekian banyak pilihan yang tersedia, bagi anda yang berhasil menguasainya.

 

Meski baru berumur satu tahun

Semakin eratnya hubungan kerjasama antara Indonesia dan China, membuat permintaan akan tenaga kerja yang mampu berbahasa Mandarin di Indonesia juga semakin meningkat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, sejak tahun 2007, Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (UNAS) menjalin kerjasama dengan Guangxi University of Nationalities (GUN), untuk menyelenggarakan program dual degree bahasa Mandarin, yang memungkinkan mahasiswa yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan D3 di UNAS dalam jangka waktu 6 (enam) semester, untuk meraih gelar akademik Ahli Madya (A.Md.), dapat dengan segera melanjutkan studinya di College of Studies, GUN, China, selama dua tahun, untuk meraih gelar Bachelor of Art (BA).

Sejak didirikannya PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS secara resmi, dengan dibukanya pendaftaran untuk mahasiswa angkatan pertama mereka, berbagai macam acara yang bermanfaat secara silih berganti terus diselenggarakan oleh PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS, yang September 2010 lalu telah membuka penerimaan mahasiswa baru, untuk angkatan kedua. Rangkaian sarana pendidikan yang dikemas dalam format yang lebih menarik tersebut, diawali dengan didatangkannya pakar bahasa Mandarin yang berasal dari Singapura, Soen Ai Ling, MA., pada bulan September 2009, untuk menjadi pembicara dalam seminar pertama yang mereka selenggarakan, yang bertema "Pentingnya Bahasa Mandarin di Era Globalisasi". Seminar tersebut dihadiri oleh civitas akademika UNAS, juga siswa-siswi dari beberapa SMU di kawasan Jakarta Selatan. Berikutnya, mereka juga mengundang James Gu, konsultan pendidikan dari Maple Leafe Internasional, Singapura, untuk menjadi pembicara dalam kuliah umum manajemen pendidikan internasional yang bertema "Memadukan Budaya Barat dan Timur yang Diaplikasikan dalam Pendidikan".

      Bulan Maret 2010, PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS kembali berkarya, melalui penyelenggaraan Pekan Budaya China I, bertema "Explore the Friendship: Indonesia – China", yang menampilkan berbagai macam kegiatan, mulai dari seminar, talkshow, pagelaran seni dan budaya, pameran buku dan kaligrafi China, hingga ke lomba membaca dan menulis aksara Mandarin. Menurut Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS, Dr. Wahyu Wibowo, MM., "Selain untuk memperkenalkan program diploma Bahasa Mandarin di UNAS, kegiatan ini juga diselenggarakan untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik yang telah terjalin diantara kedua negara."

 

 

 

Sudah ada yang "memesan"

      Dua bulan setelah hadirnya 20 mahasiswi dari Guangxi University of Nationalities (GUN), untuk melanjutkan studi di Indonesia, melalui program dual degree, hasil kerjasama antara GUN dengan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (UNAS), pada bulan Oktober lalu, PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS mengundang Prof. Cai Jincheng MA., guru besar Sastra Indonesia dan Melayu, dari Guangdong University of Foreign Studies, untuk memberikan kuliah umum, yang bertema "Memajukan Kerjasama Strategis Indonesia-Tiongkok". Menurut Prof. Cai, hubungan diplomatik antara kedua negara perlu terus ditingkatkan, mengingat hubungan persahabatan tersebut sudah sejak lama telah terjalin diantara kedua negara, "Hubungan persahabatan ini sudah ada sejak jaman dinasti Tang, I Ching, Fa Hien, Zheng Ho, dan pada tahun 2005 telah diperkuat dengan hubungan kemitraan secara strategis yang dilakukan oleh Presiden SBY dan Presiden RRC, Hu Jianto." Seluruh mahasiswa dan mahasiswi dari kedua angkatan pertama PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS dan sejumlah anggota civitas akademika UNAS tampak antusias saat mengikuti acara tersebut.

"Saya bahagia melihat semakin banyaknya mahasiswa Indonesia yang sangat antusias dalam mempelajari budaya dan bahasa Mandarin, karena saat ini bahasa Mandarin memang sedang banyak dibutuhkan di dunia kerja. Bahkan sudah ada beberapa perusahaan yang meminta kepada saya untuk mengirimkan mahasiswa kami ke perusahaan mereka." Ungkap Titi Rahadjanti. SS., Ketua PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS, saat ditemui di ruang kerjanya.

 

Apa kata mahasiswa dan mahasiswinya?

Tidak lengkap rasanya jika membicarakan tentang PRODI D3 Bahasa Mandarin UNAS, Jakarta, Indonesia, tanpa adanya cerita dari para mahasiswa dan mahasiswi yang belajar di sana. Berikut adalah beberapa diantara mereka.

  • Seru! Banyak pengetahuan yang bisa kita pelajari dari China. Untuk dapat mempelajarinya, saya perlu mempelajari bahasanya terlebih dahulu. Menurut saya, belajar bahasa Mandarin itu seru! Eno
  • Banyak perusahaan yang berminat. Meskipun sangat melelahkan, tapi saya tetap suka belajar bahasa Mandarin. Saya memang suka mempelajari bahasa asing dan katanya, banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan yang bisa berbahasa Mandarin. Rei
  • Penting. Perekonomian negara China kini telah menempati urutan yang ketiga di dunia, sehingga bahasa Mandarin kini telah menjadi bahasa yang sangat dibutuhkan. Apalagi, saat ini bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Rifko
  • Banyak investor asal China. Papa yang menyarankan saya untuk belajar bahasa Mandarin di UNAS. Katanya, banyak investor dari China yang menanamkan modal mereka di Indonesia, sehingga nantinya, saya bisa lebih mudah mencari pekerjaan. Meskipun terkadang mengalami kesulitan, saya senang belajar bahasa Mandarin. Fani
  • Karena suka. Sejak pertama kali mengenal bahasa Mandarin, saat masih duduk di kelas 1 SMU, saya langsung suka. Belajar bahasa Mandarin sangat menyenangkan, meskipun kita harus belajar lebih keras untuk dapat menguasainya. Debby
  • Tidak hanya bahasanya. Meskipun baru belajar selama satu tahun lebih, yang penting sekarang saya sudah mulai bisa menggunakannya. Selama setahun belajar bahasa Mandarin, saya tidak hanya mempelajari bahasanya saja. Banyak juga pengetahuan lain yang juga saya pelajari mengenai China. Lani
  • Menarik dan penuh tantangan. Bahasa Mandarin adalah bahasa yang sangat menarik dan menantang. Selain itu, banyak peluang bekerja yang tersedia, jika kita menguasainya. Yusri
  • Semakin bersemangat. Belajar bahasa Mandarin di UNAS itu asyik, karena selain dari apa yang kita pelajari di kelas, kita juga bisa belajar langsung dari teman-teman yang asli berasal dari China, yang sedang belajar di sini. Sisca  

 

By: R. Dewi Setyawati

 

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040