Setelah perjalanan kurang lebih 2 jam dari kota Xiamen, tibalah saya di Quanzhou, salah satu kota dengan budaya Muslim terkuat di Provinsi Fujian. Saya pun terpukau melihat perkembangan di Tiongkok; jalan raya yang lebar dan teratur, pembangunan infrastruktur yang maju, dan lalu lintas yang tertib. Saya pun mulai sibuk mengambil gambar untuk kenangan-kenangan dan berbagi cerita dengan keluarga di tanah air. Langsung terlintas dipikiran saya, kapankah Indonesia akan menjadi seperti ini?
Mungkin sampai sini dulu kesan pertama saya tentang kota Quanzhou. Sesuai dengan tema perjalanan saya ke Tiongkok kali ini, "Perjalanan Kebudayaan Muslim di Cina" maka saya akan berbagi pengalaman dan pandangan saya mengenai Mesjid QingJing, mesjid tertua di Quanzhou dan juga di Cina. Satu hal yang paling mengesankan bagi saya adalah imam yang mengumandangkan adzan ashar tanpa menggunakan pengeras suara, seperti yang hampir selalu ada di mesjid-mesjid di tanah air. Tidak heran, bila umat muslim yang hanya minoritas bisa diterima dan hidup damai berdampingan dengan masyarakat Tiongkok. Mungkin pelajaran saling menghargai dan toleransi beragama seperti inilah yang harus kita terapkan di Indonesia.
Saya pun sudah tidak sabar untuk berbagi pengalaman dan pelajaran toleransi antar umat beragama sekembalinya ke tanah air. Negeri kita sering kali termakan adu domba antar umat beragama untuk memecah belah tali persaudaraan kita. Namun, sering kali memang kita sendiri yang masih belum sadar untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Oleh: Beverly Gunawan (reporter Liputan 6 SCTV)
--
Beverly Gunawan