XINHUA: Pada beberapa tahun ini di pedesaan Shanxi sering terasakan perubahan baru. Kehidupan lebih dari 20 juta petani juga memasuki tahap baru oleh kerena pembaharuan infrastruktur dan layanan publik itu.
Sebagai sebuah provinsi kurang maju secara ekonomi dan daerah basis revolusi, dalam jangka panjang pedesaan Shanxi mempunyai infrastruktur dan sektor layanan publik yang tertinggal. Menurut statistik, di seluruh Shanxi pada 2008 terdapat lebih dari 3.000 desa belum mempunyai jalan semen atau aspal. Jumlah bangunan sekolah yang rawan yang belum diperbaiki seluas 8,24 kilometer persegi. Sebanyak 6.971 desa tidak dilengkapi balai kesehatan. Lebih dari 9.000 desa tidak memiliki layanan radio dan televisi. Bahkan 4,92 juta orang tidak mendapat minum air yang aman. Selain itu, ada sejumlah besar desa yang tidak mempunyai lapangan rekreasi dan olahraga serta supermarket waralaba.
Karena keterbatasan itu, para warga saat itu susah keluar dari rumah ketika turun hujan, hasil pertanian susah diangkut untuk dijual. Anak-anak hanya dapat bersekolah di bangunan gua yang rusak atau sekolah yang hampir ambruk. Kalau ada yang sakit ringan, hanya dapat bertahan saja. Di tempat praktik dokter desa bahkan tidak ada tempat untuk menyuntik. Di sejumlah desa yang bahkan tidak mempunayi toko itu, penduduk harus berjalan jauh ke kabupaten untuk membeli minyak dan garam. Di sejumlah desa yang tidak mempunyai sinyal televisi dan lapangan aktivitas itu, penduduk biasanya langsung tidur setelah makan malam. Kehidupan mereka hampir terisolasi dari dunia luar. Selain itu, bahkan ada sejumlah petani kena sakit karena sudah lama air minumnya kurang aman.
Perbedaan besar antara kota dan desa serta keadaan hidup yang dihadapi kalangan petani itu menguji pelaksanaan kebijakan pembangunan kota dan desa. Wakil Sekretaris Komite Shanxi Partai Komunis Tiongkok yang juga Gubernur Provinsi Shanxi, Wang Jun mengatakan, "Kalangan yang paling sulit di seluruh provinsi hidup di desa. Kalau ingin menjamin dan memperbaiki kesejahteraan rakyat, maka harus terlebih dulu menangani urusan di desa dengan sebaik-baiknya."
Setelah survei menyeluruh, pemerintah Shanxi telah menyusun serangkaian kesulitan petani yang paling mendesak. Sejak 2009, telah dilaksanakan dua proyek layanan publik di desa, di bidang pembangunan jalan semen atau aspal di desa, perbaikan keamanan bangunan sekolah, air minum di desa, balai kesehatan, radio dan televisi, swalayan waralaba, asuransi hari tua, tempat rekreasi dan olahraga, serta pembebasan biaya sekolah kejuruan.
Di desa Xijiapu, kota Suzhou, Provinsi Shanxi, petani An Yucai yang berusia 47 tahun sedang memandu para wartawan berjalan di atas jalan semen dan mengunjungi proyek kesejahteraan yang baru dibangun beberapa tahun ini. Balai kesehatan yang terletak di dalam gedung kantor komite penduduk desa dibagi menjadi ruang pemeriksaan dan ruang pengobatan. Delapan ranjang bersih dan rapi. Halaman komite penduduk desa diubah menjadi lapangan rekreasi dan olahraga. Gedung SD di dekatnya juga diperbaiki. Di dalam toko swalayan telah dipenuhi barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan di setiap keluarga sudah tersedia air leding.
Di desa Guojiayaotou, kota Datong, pada pukul 6:00 setiap hari, puluhan ibu petani bersama menari di lapangan rekreasi dan olahraga yang baru dengan diiringi siaran musik.
Dua program layanan publik di desa di Provinsi Shanxi yang diperkirakan akan dirampungkan akhir tahun ini total menelan anggaran 60 miliar yuan dalam empat tahun.