Saya diberi kesempatan untuk mengikuti ibadah Shalat Idul Fitri di salah satu masjid di Hoboksar. Di masjid ini saya disambut dengan sangat baik. Bak tamu agung, mereka menyalami saya. Bahkan imam masjid pun secara khusus menyambut kami. Saya juga berhasil mengambil beberapa foto di masjid ini. Sungguh momen yang sangat istimewa buat saya. Melaksanakan shalat idul fitri di negeri orang, bersama orang-orang asing yang tidak saya kenal, namun kami dipersatukan oleh ibadah.
Selesai shalat, saya pun teringat rumah. Biasanya setelah selesai melaksanakan shalat id, kami sekeluarga akan menggelar "sungkeman." Saling memohon maaf atas semua kesalahan kepada semua anggota keluarga. Kami juga saling bersilaturahmi bermaaf-maafan dengan kerabat, saudara, tetangga, teman dan lain lain. Seusai saling bermaaf-maafan kami sekeluarga dan tamu-tamu yang datang ke rumah akan makan bersama. Menunya khas Lebaran yaitu, ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, rendang, dan masih banyak menu makanan lainnya. Seketika saya menjadi sangat sedih karena kehilangan semua momentum berharga itu pada tahun ini. Apalagi kasihan putri saya yang masih bayi, ini Lebaran pertamanya, tapi terpaksa merayakan tanpa ayahnya yang harus bertugas jauh di negeri orang.
Ok, cerita selanjutnya. Setelah selesai melaksanakan Shalat Idul Fitri, kami peserta Xinjiang di Lensaku diajak mengunjungi rumah salah satu keluarga etnis muslim Kazakh. Kami diajak melihat langsung bagaimana suasana Lebaran di rumah mereka. Keluarga Kazakh menyambut kami dengan sangat ramah. Di dalam rumahnya banyak tersedia bermacam kue dan panganan yang mungkin hanya tersedia saat Idul Fitri saja. Kami pun sempat berbincang-bincang sesaat dengan mereka dan mencicipi penganan khas Kazakh.
Tempat berikutnya yang kami datangi juga adalah rumah keluarga etnis muslim Kazakh. Disini lebih meriah terasa suasana Lebaran. Sepertinya mereka adalah keluarga besar. Banyak sekali anggota keluarga mereka dan mungkin juga tetangga-tetangga yang datang ke rumah yang kami kunjungi ini. Kedatangan kami pun mendapat kehormatan ala Kazakh. Mereka memotong domba khusus untuk menyambut kedatangan kami. Hal ini lazim dilakukan orang-orang Kazakh saat menyambut tamu terhormat. Kami sungguh merasa tersanjung atas perlakuan mereka, di tambah keramah tamahan yang mereka merlihatkan, membuat sejenak kami bisa melupakan rasa sedih karena jauh dari keluarga di hari besar ini. Bermacam panganan khas disuguhkan kepada kami. Puncaknya kami disuguhkan domba yang mereka potong khusus untuk kami.