Wawancara dengan Media ASEAN
  2013-10-09 16:00:56  CRI

Pertanyaan: Tahun ini adalah tahun ke-10 terjalinnya hubungan Tiongkok dan ASEAN. Bagaimana Anda menilai prestasi yang tercapai selama 10 tahun ini? Manfaat apa saja yang dibawa oleh perkembangan hubungan Tiongkok-ASEAN bagi kedua pihak?

Jawaban: Memang, tahun ini merupakan tahun yang patut dirayakan, baik bagi Tiongkok maupun ASEAN. Sepuluh tahun yang lalu, Tiongkok terlebih dulu bergabung dalam Perjanjian Kerja Sama Bersahabat Asia Tenggara, mendirikan hubungan kemitraan strategis dengan ASEAN yang berorientasi perdamaian dan kemakmuran. Ini merupakan pertama kalinya Tiongkok membentuk hubungan kemitraan strategis internasional dengan organisasi negara regional, menandakan pentingnya peranan ASEAN dalam hubungan diplomatik Tiongkok. Selama sepuluh tahun ini, situasi internasional telah banyak berubah, ekonomi dunia berkembang dalam penyesuaian kembali, tapi Tiongkok dan ASEAN memanfaatkan peluang ini dengan membuka "Sepuluh Tahun Emas kerja sama Tiongkok-ASEAN".

Selama sepuluh tahun ini, Tiongkok dan ASEAN berpegang teguh pada dialog strategis, terus menambah kepercayaan antara satu sama lain, meningkatkan pemahaman dan dukungan mengenai urusan internasional dan regional. Sepuluh tahun ini, Tiongkok dan ASEAN terus mendorong kerja sama, mendirikan zona perdagangan bebas negara berkembang yang terbesar. Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar ASEAN. Sementara ASEAN merupakan mitra dagang ketiga terbesar Tiongkok. Tahun lalu, volume perdagangan kedua pihak mencapai US $ 400 miliar, lima kali lipat dari volume perdagangan sepuluh tahun yang lalu. Volume totalnya melampaui US $ 100 miliar, tiga kali lipat dibanding angka pada sepuluh tahun lalu. Selama 10 tahun ini, pertukaran antara Tiongkok dan ASEAN semakin erat. Tahun lalu, jumlah total warga kedua pihak yang saling berkunjung mencapai 15 juta orang, empat kali lipat dari angka pada sepuluh tahun lalu. Tiongkok menjadi negara sumber wisatawan kedua terbesar bagi ASEAN. Setiap pekan, terdapat sekitar 1000 penerbangan yang beroperasi menghubungkan Tiongkok dan ASEAN. Sepuluh tahun ini, Tiongkok dan ASEAN senantiasa bersatu mengatasi kesulitan. Kedua pihak dengan sukses menangani krisis moneter Asia dan krisis finansial internasional, juga saling membantu dalam penanggulangan tsunami Samudera Hindia, SARS, serta bencana gempa bumi.

Hubungan antara Tiongkok dan ASEAN mencapai kemajuan yang memuaskan, sebab hubungan ini sesuai kepentingan kedua pihak, juga sejalan dengan tuntutan zaman yang mengupayakan perdamaian dan perkembangan. Asal kedua pihak terus menempuh jalan yang tepat, dan mengupayakan perdamaian serta ketenteraman kawasan, mendorong kerja sama regional, perkembangan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan, maka hubungan antara Tiongkok dan ASEAN pasti akan lebih kokoh, dan lebih baik dalam upaya menyejahterakan rakyat kawasan ini.

Pertanyaan: Anda pernah mengajukan rancangan "Sepuluh Tahun Berlian Tiongkok-ASEAN" di masa depan pada saat Ekspo Tiongkok-ASEAN ke-10. Menurut Anda, di mana titik pertumbuhan hubungan antara Tiongkok dan ASEAN?

Jawaban: Menyimpul masa lalu, berorientasi ke masa depan, hubungan antara Tiongkok dan ASEAN sedang berada pada titik tolak baru dalam sejarah. Kita hendaknya mewarisi masa lalu dan berorientasi pada masa depan, mencari terobosan baru, bergandengan tangan membangun Masyarakat Tiongkok dan ASEAN yang lebih erat. Atas dasar Sepuluh Tahun Emas Tiongkok-ASEAN ini, kita ciptakan "Sepuluh Tahun Berlian" bersama-sama pada masa mendatang, sehingga membawa kesejahteraan yang lebih banyak bagi rakyat kedua pihak.

Dalam rangka mewujudkan target kerangka kerja sama strategis " Sepuluh Tahun Berlian", saya berpendapat bahwa kedua pihak hendaknya menitikberatkan pada beberapa bidang sebagai berikut:

Pertama, berpegang teguh pada persahabatan dan prinsip rukun tetangga. Tiongkok bersedia membahas Perjanjian Kerja Sama Persahabatan dengan negara-negara ASEAN, memperkokoh dasar politik dan kepercayaan strategis kedua pihak.

Kedua, meningkatkan komunikasi dan kerja sama di bidang keamanan, menyempurnakan mekanisme pertemuan Menteri Pertahanan Tiongkok dan ASEAN, memperdalam kerja sama di bidang penanggulangan bencana, keamanan jaringan, pemberantasan kejahatan lintas-nasional, serta misi gabungan lainnya dalam membasmi kejahatan dan ancaman masa kini.

Ketiga, meningkatkan kerja sama di dalam zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN, mengambil tindakan pragmatis di bidang perdagangan barang, jasa dan kerja sama di bidang investasi. Lebih lanjut meningkatkan kemudahan perdagangan dan investasi, guna mewujudkan target pencapaian volume perdagangan sebesar US $ 1 triliun pada tahun 2020.

Keempat, mendorong pembangunan interkonektivitas. Tiongkok mengusulkan pembentukan bank investasi di bidang infrakstruktur Asia, agar dapat memprioritaskan dukungan pengumpulan dana bagi pembangunan infrastruktur negara-negara ASEAN.

Kelima, meningkatkan kerja sama moneter, bersama-sama mencegah ancaman baru, memperluas skala dan area penukaran mata uang lokal dengan mata uang RMB, menambah titik uji coba penghitungan dengan mata uang lokal dalam perdagangan lintas-nasional, mengintensifkan kerja sama multilateral Prakarsa Chiang Mai.

Keenam, mengembangkan kemitraan kerja sama maritim, mendorong kerja sama pragmatis di bidang-bidang ekonomi maritim, konektivitas maritim, pelestarian lingkungan dan riset maritim serta pelacakan dan pertolongan di atas laut, bersama-sama membangun "Jalan Sutera Laut" abad ke-21.

Ketujuh, mempererat pertukaran budaya, bersama-sama menyusun program kerja sama budaya Tiongkok-Asean, mendorong pertukaran di bidang-bidang budaya dan pendidikan, pemuda, penelitian dan media.

Beberapa hari lagi, saya akan berangkat ke Brunei Darussalem untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Asia Timur. Ini merupakan kunjungan perdana saya ke negara-negara ASEAN setelah menjabat Perdana Menteri Tiongkok. Saya menantikan pertukaran pendapat dengan pemimpin-pemimpin berbagai negara mengenai topik yang menjadi perhatian bersama, lebih-lebih mendengarkan pendapat berbagai pihak mengenai 7 usulan di atas agar bisa mencapai kesepahaman bersama dalam meningkatkan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN.

Pertanyaan: Ekonomi Tiongkok terus berkembang, kekuatan negara Tiongkok semakin meningkat, menyebabkan negara-negara sekitar merasa khawatir bahwa dengan menguatnya kekuatan negara, maka Tiongkok pasti akan melakukan hegemoni. Apa isi utama kebijakan luar negeri Tiongkok dengan negara tetangga oleh pemerintah baru Tiongkok? Apa pula pendiriannya mengenai upaya memperdalam kerja sama regional Asia Timur?

Jawaban: Pertanyaan seperti ini cukup beralasan. Meninjau kembali sejarah hubungan internasional, memang terdapat banyak kejadian dimana negara-negara kuat melakukan hegemoni. Oleh karena itu, kami dapat memahami kekhawatiran negara-negara tetangga. Bagaimanapun, Tiongkok adalah negara besar di Asia.

Akan tetapi, zaman sudah berubah, dunia akan memasuki abad ke-21, situasi perdamaian dan pembangunan akan menjadi lebih kokoh. Tiongkok justru dapat berkembang dalam lingkungan yang damai, dan secara damai pula bergerak menuju kebangkitan. Tidak ada alasan bagi kami mengubah rel perkembangan kami sendiri. Dilihat dari gagasan nilai budaya, seperti dikatakan oleh pepatah kuno Tiongkok bahwa " Yang kamu tidak ingin orang lakukan terhadapmu, jangan pernah lakukan terhadap orang lain." Seperti halnya dengan negara-negara Asia, Tiongkok pernah mengalami masa penjajahan dan agresi negara-negara Barat. Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Tiongkok teguh berpegang pada kebijakan melawan hegemonisme. Tiongkok juga tidak akan menempuh jalan lama yang melancarkan hegemoni setelah menjadi negara kuat. Bangsa Tionghoa tidak memiliki tradisi melakukan ekspansi dan hegemonisme, melainkan telah lama berpegang pada tradisi hidup berdampingan secara rukun dan harmonis. Ini juga merupakan dasar pedoman hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga, yaitu "bersahabat dan bermitra dengan negara-negara tetangga.

Sebagai salah satu anggota keluarga besar Asia, Tiongkok dan negara-negara Asia senasib sepenanggungan. Pembangunan Tiongkok memerlukan lingkungan sekitar yang damai dan stabil. Kami akan senantiasa mengupayakan situasi rukun tetangga, persahabatan dan kerja sama menyeluruh dengan negara-negara tetangga, sebaik-baiknya mengendalikan kontradiksi dan perselisihan. ASEAN merupakan arah yang diprioritaskan dalam hubungan diplomatik Tiongkok dengan negara-negara tetangga. Tiongkok akan teguh mendukung peranan dominan ASEAN dalam kerja sama Asia Timur. Pembangunan di kawasan Asia Timur telah mendatangkan kepentingan riil terhadap kawasan ini. Meski situasi berubah, kami harus senantiasa menjaga perdamaian dan kestabilan di Asia Timur, mempertahankan fokus pada pembangunan dan perbaikan kehidupan rakyat. Dewasa ini terlebih diperlukan pemusatan upaya untuk menangkis dampak mendalam krisis moneter internasional dan mempertahankan perkembangan berkelanjutan regional. Dalam kerja sama Asia Timur, Tiongkok akan senantiasa memegang prinsip "semangat kerja sama Asia Timur", mempertahankan sejumlah prinsip yang efektif, antara lain mendukung ASEAN memainkan peranan dominan, mencapai kesepatan melalui perundingan, tidak melewati batas kepentingan masing-masing, dan mengembangkan pola kerja sama regional yang berciri khas Asia Timur. Di Asia Timur juga terdapat beberapa kerangka dan mekanisme kerja sama. Hal ini sesuai dengan fakta objektif keragaman di kawasan Asia Timur. Tiongkok dengan aktif mendukung dan berpartisipasi dalam kerja sama dengan berbagai mekanisme, mengupayakan situasi kerja sama yang saling mengisi, terbuka dan saling toleransi.

Pertanyaan: Bagaimana Anda memandang dampak masalah Laut Tiongkok Selatan terhadap hubungan Tiongkok-ASEAN?

Jawaban: Tiongkok dan negara-negara ASEAN telah melakukan pembahasan mendalam mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan, dan mencapai kesepahaman. Asalkan kita berpegang pada kesepahaman ini, menaati prinsip yang tercapai antara kedua pihak, maka perdamaian dan kestabilan di Laut Tiongkok Selatan pasti dapat dipelihara.

Inti masalah Laut Tiongkok Selatan adalah perselisihan kedaulatan atas bagian kepulauan Nansha dan bagian Laut Tiongkok Selatan. Ini adalah permasalahan yang diwariskan sejarah. Sejarah modern di kawasan Asia Timur sangat rumit, khususnya setelah mengalami masa Perang Dingin, terdapat banyak perselisihan atas wilayah. Akan tak tergoyahkan tekad pemerintah Tiongkok menempuh jalan perkembangan secara damai serta memelihara keutuhan kedaulatan dan wilayahnya. Karena itulah, Tiongkok berpegang teguh pada jalur dialog dengan negara-negara terkait dan ASEAN, guna mencari jalan efektif untuk memelihara kestabilan kawasan. Tahun 2002 Tiongkok dan negara-negara ASEAN menandatangani Deklarasi Perilaku Berbagai Pihak Laut Tiongkok Selatan. Ini adalah dokumen fundamental untuk memelihara perdamaian dan kestabilan Laut Tiongkok Selatan. Deklarasi ini juga membentuk unsur penting dalam tata tertib kawasan Asia Timur. Deklarasi Perilaku menetapkan serangkaian prinsip penting, antara lain, menyelesaikan perselisihan dengan cara damai. Sebelum perselisihan ini diselesaikan, berbagai pihak berjanji untuk tenang, tidak mengambil tindakan yang memperumit dan memperluas perselisihan, serta mengadakan kerja sama pragmatis. Prinsip-prinsip ini mencerminkan kebijaksanaan negara-negara Asia dalam menangani kontradiksi rumit sekalipun. Deklarasi ini cukup sulit tercapai, menentukan syarat yang tak boleh diganggu-gugat demi kemakmuran kawasan ini. Oleh karena itu, deklarasi ini hendaknya ditaati dan dipelihara. Tiongkok dan ASEAN hendaknya berpegang teguh pada dialog dan kerja sama, dengan sungguh-sungguh memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan Laut Tiongkok Selatan.

Baik dengan bertolak dari kebutuhan pembangunan diri, maupun dari kepentingan Asia Timur, Tiongkok berpegang teguh pada pemeliharaan perdamaian dan keamanan kawasan. Kami menyadari tanpa lingkungan yang aman, maka perkembangan dan kemakmuran ekonomi tidak akan tercapai. Laut Tiongkok Selatan adalah jalan pelayaran penting. Sebagai negara perdagangan yang besar, Tiongkok sangat mementingkan dan tergantung pada keamanan serta kelancaran jalur pelayaran internasional, sekaligus juga memikul tanggung jawab besar. Oleh sebab itu, Tiongkok mementingkan kebebasan pelayaran di Laut Tiongkok Selatan, dan menjamin keamanannya. Sebenarnya, perselisihan wilayah yang terdapat di Laut Tiongkok Selatan tidak memberi dampak negatif apapun terhadap jalur internaisonal. Tiongkok akan terus ambil bagian dalam kerja sama laut, termasuk kerja sama keamanan laut, memeliharaan perdamaian dan ketenteraman kawasan.

Pertanyaan: Dewasa ini, perkembangan Tiongkok menjadi perhatian umum. Apakah Anda dapat memaparkan situasi ekonomi Tiongkok sekarang ini, dan apa pengaruhnya terhadap negara-negara di Asia Tenggara dan Timur.

Jawaban: Dewasa ini, pemulihan ekonomi dunia berlika-liku. Ekonomi Asia juga menghadapi banyak ketidakpastian. Menghadapi tekanan situasi dalam dan luar negeri yang kompleks dan menurunnya laju perkembangan ekonomi, pemerintah Tiongkok menstabilkan dan merenovasi kebijakan ekonomi makro yang bertanggung jawab dengan kepala dingin dan pertimbangan yang mantap. Di satu pihak, bertahan untuk tidak memperluas defisit, tidak memperlonggar atau memperketat mata uang. Di pihak lain, mengambil serangkaian kebijakan terpadu, berupaya mendorong reformasi, membangkitkan dinamika pasar, merestrukturisasi ekonomi, menggenggam peluang pada waktu yang tepat untuk mendorong transformasi dan peningkatan ekonomi. Langkah-langkah tersebut sesuai dengan target pertumbuhan berkelanjutan, dan dengan aktif menjamin pelaksanaan ekonomi yang mantap . Dalam 6 bulan pertama tahun ini, GDP Tiongkok meningkat dengan laju 7.6%, tingkat penempatan tenaga kerja dan harga barang dipelihara dengan stabil. Sejak Juli lalu, indeks ekonomi utama Tiongkok naik, ekonomi riil aktif, kepercayaan terhadap pasar meningkat, ekonomi Tiongkok menunjukkan momentum berkembang dalam kondisi stabil.

Pembangunan Tiongkok berkaitan erat dengan dunia. Sekitar 30 tahun silam, ekonomi Tiongkok mendapat banyak manfaat dari reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar. Perkembangan pesat Tiongkok juga memberikan kontribusi besar bagi Asia Timur dan dunia. Di masa depan, seiring dengan berkembangnya industrialisasi, informatisasi, urbanisasi pola baru dan modernisasi pertanian, Tiongkok akan memiliki kriteria untuk menjamin perkembangan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang, dan akan secara berkelanjutan mengeluarkan bonus reformasi, potensi pasar dan dinamika inovatif. Diperkirakan dalam 5 tahun ke depan, impor Tiongkok akan mencapai US$ 10 triliun, investasi ke luar negeri akan melampaui US$ 500 miliar, jumlah wisatawan Tiongkok ke luar negeri akan melebihi 400 orang. Tiongkok akan bersama negara-negara Asia Tenggara dan Timur membagikan peluang bisnis yang besar tersebut, memberikan kontribusi yang lebih besar kepada pembangunan di negara-negara Asia Tenggara dan Timur bahkan dunia pada umumnya. Tiongkok mengharapkan negara-negara terkait aktif berpartisiasi dalam upaya tersebut agar menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi kerja sama antar negara di kawasan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040