Menelusuri Kuliner dan Sejarah Muslim di Kota Xi'an
  2016-07-28 11:09:38  CRI

Seperti kota-kota besar lainnya di Tiongkok, begitu menginjakan kaki ke kota Xi'an Tiongkok, kita bisa melihat perkembangan pesat negara Tiongkok dalam puluhan tahun terakhir. Kemacetan lalu lintas dan aktivitas kota yang sibuk telah menjadi pemandangan yang biasa di kota ini. Xi'an adalah ibukota provinsi Shaanxi, Tiongkok. Terletak di sebelah barat laut Tiongkok, Xi'an merupakan salah satu kota tertua di Tiongkok, dan pernah menjadi ibukota kekaisaran Tiongkok kuno, setelah kaisar Tiongkok yang pertama, Qin Shihuang berhasil menaklukkan 6 kerajaan dan menyatukan seluruh negeri Tiongkok. Kemudian, Xi'an pun menjadi ibukota bagi 10 dinasti kerajaan Tiongkok selama 1000 tahun lebih. Meskipun kini nuansa modern memghiasi setiap sudut jalan, namun kita masih bisa melihat sejumlah bangunan peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh di sejumlah titik dalam kota. Di tengah hiruk pikuk perkotaan, terdapat perkampungan Muslim yang sudah ada sejak sekitar 1.400 tahun lalu.

Kampung Muslim kota Xi'an atau yang lebih dikenal dengan 'Hui People's Street, adalah sebuah kawasan yang mayoritas penduduknya merupakan Etnik Hui yang beragama Islam. Kampung muslim berada di sebelah utara Drum Tower Bell, salah satu menara megah peninggalan dinasti Ming yang menghiasi kota ini.

Ini adalah kunjungan pertama saya ke kota Xi'an dan saya berkesempatan mengunjungi Kampung Muslim. Begitu memasuki Kampung Muslim, terlihat sebuah pedestrian yang disesaki oleh lautan turis lokal maupun mancanegara. Yah, inilah Tiongkok, dengan jumlah penduduk miliaran , sangat sulit untuk menemukan objek wisata yang sepi pengunjung. Kedua sisi jalan berderet gerai-gerai yang menjual aneka ragam jajanan seperti sate kambing, kue tradisional dan lain-lain. Tentu saja, makanan yang dijajakan di sini semuanya berlabel halal, para umat muslim dapat dengan tenang mengkonsumsinya. Saya sempat mencicipi salah satu makanan khas Xi'an, "Roupaomo", sajian kuliner yang berisi bihun, daging kambing dan potongan adonan yang menyerupai roti. Potongan daging kambing yang empuk benar-benar menggoyang lidah. Ini adalah kuliner yang wajib dicoba ketika anda mengunjungi Xi'an.

Tidak hanya wisata kuliner halal yang ditawarkan, di sini kita juga bisa memborong aneka souvenir, mulai dari pakaian, aksesoris, barang antik hingga kaligrafi Tiongkok yang sangat indah .

Sebelumnya saya pernah mengunjungi pedestrian serupa di kota Tiongkok lainnya, seperti Wangfujing di Beijing, Nanjing Street di Shanghai dan Guanqian Street di Suzhou. Namun, nuansa muslim yang kental membuat tempat ini berbeda dengan yang lainnya. Selain wisata kuliner, tempat ini juga menawarkan wisata sejarah dan religi bagi umat Muslim.

Di sinilah terdapat Mesjid Raya Xi'an, yang merupakan mesjid pertama yang dibangun di daratan Tiongkok. Sungguh disayangkan, kali ini saya tidak sempat melihat-lihat ke dalam Mesjid, karena waktu kunjungan yang sudah terlalu larut. Namun, kota ini telah berhasil mencuri hati saya. Saya akan kembali mengunjungi kota ini di lain kesempatan, untuk mengeksplor lebih dalam kota yang kaya akan sejarah dan budaya ini.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040