Anak-anak Tiongkok yang lahir pada tahun 1980an pasti akrab dengan makanan ringan merek 'Shang Haojia'. Banyak orang masih ingat pada iklan Shang Haojia di televisi sekitar tahun 1990an.
Kini iklan 'Shang Haojia' tidak lagi memakai produk krupuk udang dan keripik sebagai daya tarik pemirsa dan konsumen. Sebagai gantinya, iklan Shang Haojia menampilkan adat istiadat khas Tiongkok yang dilatarbelakangi pemandangan indah seperti Gunung Changbai, Xishuang Banna, Lijiang, dan Jiu Zhaigou. Di setiap pemandangan alam, tampil seorang anak Tiongkok yang mengenakan busana adat setempat dan mengucapkan kata 'Shang Haojia'.
Perubahan ini membuktikan bahwa produk makanan ringan dari Filipina ini telah menjadi merek tersohor di Tiongkok.
'Shang Haojia' berasal dari Manila, Filipina. Pasca Perang Dunia II 'Shang Haojia' merupakan pabrik kecil pengemasan pati jagung. Pada tahun 1966, pabrik kecil itu dikembangkan menjadi 'PT Chenguang Filipina'. Pada tahun 1970an, PT Chenguang mulai mengelola produk makanan ringan baru yang mulai populer, yaitu krupuk udang.
Pada tahun 1992, Presiden Tiongkok saat itu, Mendiang Deng Xiaoping menyampaikan pidato mengenai pelaksanaan kebijakan reformasi dan keterbukaan. Pendiri 'Shang Haojia', Shi Gongqi dalam kesempatan tersebut memutuskan membuka cabang PT Shang Haojia di Kota Shanghai sebagai cabang pertama di Tiongkok pada tahun 1993.
Sebagai Wakil Direktur PT Shang Haojia, Wu Guomin dapat dikatakan sebagai veteran perkembangan Shang Haojia di Tiongkok. Dikatakannya,
'Kini pasar Tiongkok merupakan pasar terbesar di dunia sekaligus pasar terakhir dan paling berpotensi. Dulu, perkembangan perusahaan hanya terpusat di Asia Tenggara. Tapi total pasar dari semua negara Asia Tenggara tidak sebesar pasar di Tiongkok. Saat ini Tiongkok masih dalam proses urbanisasi dan penyejahteraan, karena itu potensi dan kesempatan perkembangannya lebih banyak, serta hasil perolehan keuntungan di Tiongkok di masa depan juga akan lebih besar. Dengan demikian, memasuki pasar Tiongkok dan menjadikan Tiongkok sebagai pasar utama merupakan strategi penting yang berpandangan jauh. Shang Haojia akan mengembangkan pasarnya di Tiongkok dalam suatu masa. Seiring dengan semakin meningkatnya taraf kehidupan rakyat Tiongkok, makanan ringan akan menjadi industri yang sangat menjanjikan.'
Grup Shang Haojia menerapkan ide pengelolaan dan penjualan pasar yang mementingkan kebutuhan konsumen. Di Jalan Huaihai yang merupakan jalanan paling ramai di Kota Shanghai, mereka membagi-bagikan makanan ringan Shang Haojia untuk dicoba konsumen. Padahal pada waktu itu, belum ada sistem survei pasar di Daratan Tiongkok. Karena itulah gagasan strategi pengelolaan dan penjualan tersebut sangat mengesankan Wu Guomin yang sudah lama menjabat sebagai pemimpin Perusahaan Makanan di Kota Shanghai. Dikatakannya,
'Dulu apa yang diproduksi pabrik itulah yang akan dikonsumsi konsumen. Sekarang apa yang dibutuhkan konsumen, kami akan memproduksinya. Karena itu, produk itu sangat sesuai dengan kebutuhan pasar. Hingga sekarang, setiap tahun biasanya kami akan pasarkan belasan jenis rasa baru. Tapi sebelumnya, kami akan melakukan survei pasar, ujicoba, dan analisa.'
Sekarang inti strategi perkembangan Shang Haojia adalah citra merek. Merek bukanlah sekedar sebutan nama atau simbol. Suatu merek perusahaan yang mempunyai sokongan budaya, baru dapat memiliki daya tahan hidup yang kuat.
Sekarang PT Shang Haojia Tiongkok dipimpin oleh Shi Xueli, putra kedua Shi Gongqi. Shi Xueli menilai ayahnya sangat tradisional. Setiap kali ada pelanggan datang ke kantornya, baik ada urusan penting atau tidak, ayahnya akan melayani pelanggan itu sendiri.
Ucapan dan tindakan ayahnya mempengaruhi Shi Xueli. Pada tahun 2004, untuk menyokong Paralimpiade Dunia, Shang Haojia menyumbang 10 juta yuan kepada Pusat Persiapan Olimpiade Istimewa Musim Panas Dunia 2007 di Shanghai.
Kesuksesan Shang Haojia mencerminkan suatu hikmah yaitu, suatu merek terkenal harus berintegrasi dengan masyarakat dan berkembang bersama masyarakat sehingga merek itu selamanya akan melekat di dalam hati masyarakat.