Pada tanggal 29 November 2004, Tiongkok dan ASEAN menandatangani Kesepakatan Perdagangan Barang di bawah Persetujuan Kerangka Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh Tiongkok-ASEAN. Pada tanggal 20 Juli 2005, penurunan bea masuk Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) resmi diberlakukan. Ini menandakan bahwa Kesepakatan Perdagangan Barang resmi memasuki tahap pelaksanaan, juga menandakan bahwa proses pembangunan CAFTA dimulai secara menyeluruh.
Kesepakatan Perdagangan Barang merupakan dokumen yang membakukan penurunan bea masuk dan langkah-langkah non tarif. Kesepakatan terdiri atas 23 pasal, yang terutama mencakup penurunan dan penghapusan bea masuk, revisi penurunan, pembatasan jumlah, pagar non tarif, tindakan jaminan, komitmen tentang percepatan pelaksanaan dan lain sebagainya.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, kecuali produk yang mencakup Program Panen Awal (EHP), semua produk lainnya terbagi dalam dua kategori, yaitu Produk Normal dan Produk Sensitif. Di antaranya, Produk Normal mulai diturunkan bea masuknya sejak Juli 2005. Tiongkok dan negara-negara anggota lama ASEAN, yakni Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand melakukan penurunan bea masuk masing-masing pada tanggal 1 Januari 2007 dan tanggal 1 Januari 2009. Pada tanggal 1 Januari 2010, bea masuk diturunkan sampai nol persen. Bagi negara-negara anggota baru ASEAN, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, bea masuk akan diturunkan menjadi nol persen pada tahun 2015.
Tanggal 1 Januari 2010, CAFTA terbentuk secara menyeluruh. 90% produk perdagangan (kurang lebih 7.000 macam) antara Tiongkok dan ASEAN diberlakukan bea masuk nol persen. Menteri Perdagangan Tiongkok Chen Deming mengatakan, diwujudkannya bea masuk nol persen untuk sebagian terbesar produk kedua pihak merupakan tanda selesai pembangunan CAFTA.