Pembentukan CAFTA Untungkan Tiongkok-ASEAN
  2010-04-01 14:13:50  CRI

Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) yang telah dibentuk pada 1 Januari 2010 ini menjadi fokus masyarakat internasional. Baru-baru ini, wartawan CRI mengadakan wawancara khusus dengan pakar Tiongkok selaku Ketua Institut Asia Tenggara Universitas Jinan, Propinsi Guangdong Tiongkok selatan, Profesor Cao Yunhua mengenai pengaruh pembentukan CAFTA terhadap perusahaan dan rakyat Tiongkok, serta negara-negara ASEAN.

CAFTA merupakan salah satu zona perdagangan bebas terbesar di dunia, dan akan menguntungkan Tiongkok dan ASEAN.

Dikatakan oleh Profesor Cao, 'Saya merasa CAFTA akan membawakan 'kemenangan bersama' bagi Tiongkok dan ASEAN. Hal itu mempunyai arti yang sangat penting dan sangat berfaedah bagi kedua pihak. Bagi Tiongkok, ASEAN adalah tetangga yang paling penting, di bidang politik menciptakan suatu lingkungan yang baik di sekitarnya mempunyai arti yang penting bagi keterbukaan dan reformasi serta pembangungan modernisasi Tiongkok. Di bidang ekonomi, ASEAN telah menjadi mitra perdagangan dan negara investor penting bagi Tiongkok, kedua pihak sama-sama menjadi mitra perdagangan terbesar keempat di dunia. Seiring dengan diresmikan CAFTA, hubungan ekonomi Tiongkok dan ASEAN meningkat lebih lanjut.'

Cao Yunhua menunjukkan, CAFTA akan membawa lebih banyak preferesi terhadap perusahaan dan rakyat kedua pihak.

Dikatakannya, 'Keuntungan terbesar CAFTA terhadap perusahaan kedua pihak ialah penurunan pajak, maka dapat memasuki pasar pihak lain dengan harga yang lebih murah. Dengan demikian daya saing akan lebih kuat, terutama akan lebih bersaing dengan komoditi pihak ketiga. Faedah yang terpenting bagi massa dan konsumen kedua pihak ialah barang-barang lebih murah. Misalnya Propinsi Guangdong, bahkan seluruh Tiongkok, harga buah-buahan yang diimpor dari Asia Tenggara akan lebih murah dan lebih banyak pilihannya. Rakyat Asia Tenggara juga akan lebih menikmati produk yang lebih murah dan lebih bermutu dari Tiongkok.'

Sebenarnya sebelum pembentukan CAFTA, barang-barang tertentu telah diturunkan pajaknya.

'Sejak pembentukan CAFTA, menurut persetujuannya, mayoritas pendapatan pajak komoditi industrial akan diturunkan hingga 0 atau 5%. Maksud sebenarnya CAFTA ialah mendorong peredaran bebas barang-barang antara kedua pihak. Setelah penurunan pajak, akan didorong pula volume total perdagangan kedua pihak di masa depan. Namun ini hanya suatu permulaan saja, saya merasa sebaiknya juga mendorong peredaran bebas personil dan dana lebih lanjut kedua pihak di masa mendatang.'

Dianggapnya, dalam proses pembangunan CAFTA, pemerintah dan perusahaan adalah dua peran utama. Dikatakannya,

'Di satu pihak, dari perundingan dan penandatangan persetujuan CAFTA, pekerjaan pada tahap itu terutama dilaksanakan oleh pemerintah. Tahap selanjutnya, setelah pembentukan CAFTA, bagaimana mempromosikan barang-barang negara sendiri dan memperoleh kepercayaan dan pengakuan konsumsi pasar pihak lain, ini lebih diperlukan usaha perusahan.'

Mengenai bagaimana memperkenalkan peranan CAFTA kepada perusahaan dan rakyat Tiongkok dan ASEAN, dianggapnya, sangat diperlukan kedua pihak mengenal kedudukan yang penting pasar pihak lain.

'Yang paling penting ialah pengusaha dan massa kedua pihak, serta mengenal pentingnya pasar pihak lain. ASEAN sebagai pasar yang besar bagi Tiongkok, kedudukannya yang penting akan terus meningkat, dan akan berkembang lebih lanjut seiring dengan perkembangan ekonomi Tiongkok, serta hubungan kami dan negara-negara Asia Tenggara akan semakin erat dan saling memenuhi.'

Akhirnya ditunjukkannya oleh Cao Yunhua, kedua pihak CAFTA sebaiknya mementingkan mutu produknya, ia menilai tinggi pekerjaan Thailand di bidang ini.

'Hasil pertanian Thailand sangat sukses di bidang tersebut, terutama di bidang hasil pertanian, hasil perikanan, perbaikan teknik dan pengelolaan berskala, semuanya sangat patut dipelajari.'

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040