Serahkan Diri Untuk Jalani Hukuman Karena Kehidupan di Luar Penjara Lebih Sengsara
  2012-10-25 15:28:04  CRI

Suatu hari, ia diundang untuk "mengobati" seorang pasien wanita. Setelah pura-pura mengusir "roh jahat", ia memberikan wanita itu "obat" berupa arak yang dicampuri abu dupa. Setelah minum obat yang diberikan itu, wanita tersebut meninggal keesokan harinya. Melihat gelagat itu, Li Qingchun bergegas melarikan diri dan bersembunyi di rumah familinya. Mengikuti nasehat familinya, ia kemudian menyerahkan diri kepada polisi, dan setelah disidangkan, ia dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun.

Pada bulan November tahun 1980, Li Qingchun mencuri kesempatan berhasil kabur dari penjara dan menyamar sebagai gelandangan sakit jiwa dengan harapan bisa lolos dari pengejaran polisi. Lama kelamaan iapun terbiasa dengan kehidupan bergelandangan itu. Selama 32 tahun ini ia menjadikan kolong jembatan sebagai tempat berteduh, tapi seiring dengan bertambahnya umur, kondisi kesehatannya makin menurun, dan rasa nyeri di sendi tulang selalu menyiksanya. Kadang ia sembunyi-sembunyi pulang ke kampung dan menyaksikan teman-teman sepermainnya kini sedang menikmati hidup normal dengan keluarga dan anak cucu. Ia pun tak dapat menahan rasa sedih, akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri kepada polisi untuk "menebus dosanya". Setidaknya di penjara ia bisa makan kenyang, mempunyai tempat tinggal dan bisa mendapatkan pengobatan bila sakit, lebih nyaman daripada hidupnya sekarang yang terlunta-lunta dan selalu diburu rasa takut. Menurut undang-undang, Li Qingchun harus menjalani sisa masa hukumannya di penjara selama 14 tahun, dan ditambah tambahan hukuman penjara selama beberapa bulan.


1 2
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040