Eropa Alami Krisis Pengungsi Paling Serius Sejak Perang Dunia II
  2016-01-12 17:29:29  CRI

Pengungsi yang berhasil mendarat di Eropa juga belum pasti dapat tiba di tempat yang diimpikan. Media Eropa sering memberitakan kematian pengungsi akibat sesak nafas di dalam gerbong truk atau mati terjepit ketika memanjat atap gerbong kereta.

Eropa telah kedatangan arus pengungsi dengan skala terbesar pasca Perang Dunia II, akan tetapi tanggapan awal Uni Eropa ternyata lambat dan lemah, para anggota saling melemparkan tanggung jawab dan mengecam pihak lain, sehingga Uni Eropa sulit mengeluarkan sebuah kebijakan tanggapan. Pada bulan Mei, Komite Uni Eropa pernah mengeluarkan "sistem kuota" dengan berharap sejumlah negara ikut menampung sejumlah pengungsi di Italia dan Yunani berdasarkan luas wilayah negara, populasi, kemampuan ekonomi dan unsur-unsur lainnya. Akan tetapi, usulan itu ditentang sesaat setelah dikeluarkan dan konsultasi terkait terus ditunda. Pihak pro yang diwakili oleh Jerman menyambut pengungsi Suriah sedangkan pihak kontra yang dikepalai oleh Inggris dan negara-negara Timur termasuk Hongaria, Romania dan Ceko dengan tegas menolak untuk menerima pengungsi yang dibagi oleh Uni Eropa. Negara-negara tersebut kemudian dikecam sebagai "egois dan melepaskan tanggung jawab".

Meskipun Jerman bersikap positif mengenai masalah pengungsi, pandangan setiap warga negara juga berlainan.

Baik antara anggota Uni Eropa maupun rakyat berbagai negara, terdapat pandangan yang saling berlawanan. Gelombang pengungsi telah berubah menjadi sebuah krisis yang berkemungkinan mengancam hasil pengintegrasian Eropa yang sudah dicapai.

Kepala Departemen Eropa Institut Hubungan Internasional Zaman Kontemporari Tiongkok, Cui Hongjian menyatakan, gelombang pengungsi mendatangkan pengaruh besar kepada masyarakat, ekonomi, politik, tradisi budaya serta tata sosial Eropa, itulah yang dikhawatirkan oleh para negara Eropa.

1 2 3 4
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040