Angin Teratai di Halaman Qu terletak di tepi Jembatan Hongchun, di Jalan Lingyin kota Hangzhou. Konon pada awal periode Shaoxing Dinasti Song Selatan, di daerah ini terdapat pabrik yang membuat arak hanya bagi istana, dan di kawasan sekitar pabrik ditanami teratai. Setiap angin musim panas berembus sepoi-sepoi, harumnya teratai bercampur dengan wanginya arak begitu memabukkan, hingga tempat ini dijuluki sebagai "angin teratai di halaman Qu (ragi arak)". Setelah zaman Dinasti Song Selatan berakhir, pabrik arak itu juga tinggal sejarah, sehingga pemandangan istimewa ini pun hilang. Pada masa awal Dinasti Qing, dibangun sebuah anjungan baru di sebelah barat Jembatan Melintasi Pelangi, yang juga dipenuhi teratai. Saat Kaisar Kangxi datang berkunjung, nama lokasi ini diubah menjadi "angin teratai di halaman Qu" dengan nama Qu yang berarti kelokan. Kaisar Kangxi juga memasukkan lokasi ini dalam sepuluh pemandangan utama, serta mendirikan sebuah anjungan peringatan. Sekarang di sini telah dibangun Taman Angin Teratai di Halaman Qu.
Jembatan Patah adalah jalan yang harus dilewati menuju Bukit Gu. Sehabis hujan salju, orang pasti akan berbondong datang untuk menikmati pesona unik pemandangan Danau Barat di musim dingin. Jembatan Patah dipenuhi pengunjung yang mengagumi pemandangan putih sempurna pada Bukit Gu dan Danau Barat Dalam. Itulah sebabnya pemandangan ini dikenal sebagai "Salju Meleleh di Jembatan Patah"
Menambah romantisme Jembatan Patah adalah kisah legendaris "Legenda Ular Putih". Konon di atas jembatan inilah si Siluman Ular Putih berjumpa dengan kekasihnya, Xu Xian. Apabila kita berdiri di ujung jembatan, terlihatlah pemandangan rupawan danau di sekeliling dan gunung di kejauhan. Jembatan Patah adalah lokasi paling istimewa untuk mengagumi keindahan pemandangan salju di Danau Barat.