Catatan Perjalanan oleh Farah: Melawat ke Xiamen
  2012-09-17 11:12:21  CRI

Nelayan berehat seketika

Walaupun pulau Gulangyu destinasi pelancongan yang amat popular, dan gaya pembinaannya menampakkan kesungguhan pihak tempatan untuk mempromosi pelancongan, namun ia bukanlah pulau yang khusus dibuka kepada pelancong semata-mata. Dimaklumkan, terdapat lebih 16 ribu orang penduduk tempatan yang tinggal di sana. Rata-rata rumah penduduk tempatan dapat dilihat.

Suasana di pulau Gulangyu lain sama sekali dengan suasana di seberang. Kami serta-merta mengagumi kesunyian dan kebersihannya. Rupa-rupanya, sebarang kenderaan yang mencemar adalah dilarang di pulau itu, dan cuma kenderaan elektrik dibenarkan. Nescaya langkah ini dapat mengekalkan kebersihan dan keindahan pulau Gulangyu.

Arca dolfin menyambut, kereta elektrik menanti ketibaan pelancong

Aktiviti pertama, kami mendaki bukit Riguangyan. Meskipun puncaknya tidak begitu tinggi, namun pendakiannya agak mencabar kerana tangga dan laluan semuanya sempit and curam. Apabila tiba di puncak, perasaan gembira dan pesona yang dirasakan memang tidak dapat digambarkan dengan kata-lata. Dari suatu sudut, kami dapat melihat tanah besar China. Dari sudut yang lain pula, lautan biru terbentang luas. Cukup menakjubkan.

Berhati-hati mendaki ke puncak

1 2 3
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040