|
3. Konferensi Bandung membangkitkan gelombang baru perjuangan antikolonialisme dan gerakan pembebasan nasional rakyat Asia dan Afrika, sehingga mempercepat runtuhnya sistem kolonial dunia.
Peran positif yang dimainkan Konferensi Bandung terhadap gerakan antikolonialisme di dunia terutama termanifestasi pada tiga aspek sebagai berikut, yaitu pertama, Konferensi Bandung sebagai pesta agung kekuatan baru yang berskala tiada taranya dalam sejarah berperan demonstrasi besar-besaran terhadap kolonialisme, dan merupakan dukungan kuat kepada rakyat yang sedang berjuang di tanah penjajahan. Sejak pembukaan Konferensi Bandung, kekuatan pembebasan nasional di Asia, Afrika dan Amerika Latin berkedudukan lebih unggul daripada kekuatan kolonialis secara lahir dan batin, dan mengakibatkan sistem kolonialis berantakan. Kedua, semangat Konferensi Bandung dan Dasasila atau 10 Prinsip Bandung berperan sebagai program aksi untuk membimbing rakyat di tanah penjajahan dalam melakukan perjuangan antikolonialisme, sekaligus menyediakan perangkat hukum dan pikiran kepada negara-negara yang baru muncul untuk melawan kolonialisme lama dan mempertahankan kemerdekaan nasional serta kedaulatan negara. Dengan demikian, Konferensi Bandung berhasil membuka jalan bagi rakyat di Asia, Afrika dan Amerika Latin untuk melangkah dari kemenangan menuju kemenangan dalam perjuangannya melawan imperialisme, antikolonialisme serta memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan nasional. Ketiga, berkat Konferensi Bandung, negara-negara yang baru merdeka menjadi lebih bersatu padu dalam perjuangannya melawan imperialisme dan kolonialisme, dan meningkatkan solidaritas dan dukungan baik secara material maupun spiritual terhadap perjuangan pembebasan nasional yang dilakukan rakyat di tanah jajahan yang belum mencapai kemerdekaan. Dengan ini, Konferensi Bandung membangkitkan gelombang baru perjuangan rakyat Asia, Afrika dan Amerika Latin untuk melawan kolonialisme, dan memperjuangkan kemerdekaan nasional, di mana serentetan tanah jajahan mencapai kemerdekaan nasional dan bebas dari ikatan kekuasaan kolonialis. Selama tiga ratus tahun sejak pelaksanaan sistem kolonialis sampai Konferensi Bandung, hanya terdapat 30 negara bekas tanah jajahan yang mencapai kemerdekaan di bidang politik. Namun dalam waktu 40 tahun antara Konferensi Bandung dan tahun 1990-an, seratus lebih negeri jajahan dan negeri tergantung telah mencapai kemerdekaan, dan ini memproklamasikan berakhirnya secara tuntas sistem dan institusi kolonialis. Konferensi Bandung memberikan sumbangan bersejarah untuk menghapuskan secara tuntas kolonialisme dan bangkitnya negara-negara dunia ketiga yang luas, merupakan monumen dalam sejarah pembebasan nasional dunia.
1 2 3 4 5
|