Dalam Konferensi Bandung, Perdan Menteri Zhou Enlai memperlihatkan watak sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dengan daya tarik perseorangan yang luar biasa. Dengan sumbangannya terhadap suksesnya konferensi tersebut, Zhou Enlai memperoleh penilaian tinggi dari berbagai negara peserta konferensi. Ketua Degelasi Lebanon terus terang memuji Zhou Enlai telah mencapai kemenangan dalam setiap kali perdebatan, mencapai sukses yang lebih besar daripada peserta konferensi siapa pun. Media pers menilai Zhou Enlai sebagai tokoh dominan dan peran utama dalam Konferensi Bandung.

Prestasi yang dicapai Zhou Enlai beserta wataknya yang luar biasa yang diperlihatkannya dalam Konferensi Bandung meningkatkan pengertian dan kepercayaan negara-negara Asia-Afrika dan masyarakat internasional terhadap Tiongkok, dan pada tingkat tinggi membantu menghapuskan kesalahpahaman, prasangka, dan kekhawatiran negara lain terhadap Tiongkok, membantu Tiongkok baru berkenalan dengan sahabat-sahabat yang baru, dan meingkatkan kedudukan dan pengaruh Tiongkok di dunia internasional. Setelah berakhirnya Konferensi Bandung, hubungan luar negeri Tiongkok mulai membuka satu lembran yang baru, dan timbul masa emas usaha diplomatic Tiongkok, di mana banyak negara membuka hubungan diplomatic dengan Tiongkok. Dalam watku 5 sampai 6 tahun sampai tahun 1961, di kawasan Asia dan Afrika saja, terdapat kurang lebih belasan negara yang menggalang hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Ini juga meletakkan dasar bagi masa puncak kedua di mana banyak negara menggalang hubungan diplomatik dengan Tiongkok setelah dipulihkannya status sah Tiongkok dalam PBB pada tahun 1971.

Sukses luar biasa delegasi Tiongkok yang dipimpin Perdan Menteri Zhou Enlai dalam Konferensi Bandung merupakan satu lembaran gemilang dalam sejarah diplomatik Tiongkok, dan telah memberikan sumbangan berharga untuk membuka masa baru hubungan internasional.