|
4, Perdana Menteri Zhou Enlai memberikan sumbangan penting bagi suksesnya Konferensi Bandung, dan telah menciptakan situasi baru diplomatik Tiongkok.
Konferensi Bandung adalah konferensi internasional multilateral pertama yang diikuti oleh Tiongkok baru, dan mempunyai arti penting untuk memperluas pengaruh Tiongkok, serta mendorong maju perkembangan positif situasi internasional dan hubungan internasional. Pemerintah Tiongkok menaruh perhatian besar pada Konferensi Bandung, dan mengambil keputusan untuk mengirim delegasi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Zhou Enlai. Keputusan Tiongkok untuk ambil bagian dalam Konferensi Bandung menakutkan imperialisme, kolonialisme dan rezim Taiwan. Mereka bersama-sama menimbulkan kecelakaan udara jatuhnya pesawat terbang "Kashmir Princess" yang mengejutkan seluruh dunia, dengan maksud mencelakakan Perdana Menteri Zhou Enlai dan menghalangi ikutsertanya Tiongkok dalam Konferensi Bandung. Akan tetapi, dengan bertolak dari situasi keseluruhan persatuan Asia-Afrika dan keperluan antikolonialisme, Zhou Enlai dengan semangat yang gagah berani mengambil keputusan untuk tetap ambil bagian dalam Konferensi Bandung, dan memainkan peran untuk mensukseskan konferensi tersebut.
Konferensi Bandung diselenggarakan dalam keadaan yang sulit dan rumit. Di antara 29 negara peserta Konferensi Bandung, di samping negara-negara sosialis, terdapat juga negara-negara anggota Organisasi Perjanjian Manila dan Organisasi Perjanjian Baghdad, negara-negara nasional yang berpendirian netral, negara-negara yang sudah membuka hubungan diplomatik dengan Tiongkok, yaitu negara-negara yang bersahabat dengan Tiongkok, ada juga negara-negara yang belum menggalang hubungan diplomatik dengan Tiongkok, yaitu negara-negara yang tidak bersahabat bahkan bermusuhan dengan Tiongkok. Kesemua itu ikut mendatangkan kesulitan bagi kelancaran Konferensi Bandung.
Khususnya kekuatan imperialis dan kolonialis berupaya mengganggu dan merusak konferensi tersebut demi memelihara tata tertib kekuatan lama. Setelah menyadari tak bisa menghalangi diadakannya konferensi tersebut, mereka mengubah taktiknya dan mengadakan adu domba di antara berbagai peserta konferensi, dengan maksud menimbulkan perdebatan antara negara peserta konferensi dan mengubah tema antikolonialisme konferensi tersebut. Untuk itu, Amerika mengirim rombongan wartawan besar yang terdiri dari lebih 70 orang ke Bandung. Kesemuanya itu menimbulkan gangguan dan pengaruh negatif besar terhadap konferensi tersebut. Meskipun mayoritas negara berpegang teguh pada pendirian antiimperialisme dan kolonialisme, tapi sebagian negara juga mempropaganda pandangan Barat. Bahkan wakil dari sebagian negara menyerang komunisme sebagai otokrasi, kediktatoran dan kolonialisme baru, beberapa negara bahkan mengumumkan sebuah rancangan resolusi yang berisi "mengecam kolonialisme dalam segala bentuk" , dan menyebut sosialisme adalah salah satu macam kolonialisme. Ada wakil menentang prinsip hidup berdampingan secara damai dan menyebutnya sebagai propaganda partai komunis. Ketika konferensi tersebut mungkin akan menyimpang dari rel tepat, Perdana Menteri Tiongkok Zhou Enlai menyampaikan tiga kali pidato penting yang meyakinkan. Dengan kegiatan pergaulan yang luas, pandangan yang rasional, sikap yang tulus dan pendirian obyektif dan adil untuk menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya, Perdana Menteri Zhou Enlai mengharukan dan mengambil hati para peserta konferensi tersebut, bahkan wakil-wakil yang berasal dari sejumlah negara yang tidak bersahabat dengan Tiongkok juga menyatakan kagum kepada Zhou Enlai. Dalam konferensi tersebut, Zhou Enlai menegaskan kembali lima prinsip hidup berdampingan secara damai, menganjurkan semangat bersatu-padu dan berkerjasama, semangat mengusahakan persamaan sambil membiarkan adanya perbedaan, dan bermusyawarah, serta pendirian Tiongkok mengenai antiimperialisme dan antikolonialisme, menghormati kemerdekaan dan kedaulatan berbagai negara, memelihara perdamaian dan status internasional negara-negara yang baru merdeka, dan mendorong perdamaian regional dan dunia, kesemuanya itu telah menjadi pengertian bersama para peserta dan nada dasar konferensi tersebut, dan telah meletakkan dasar demi lahirnya Semangat Bandung dan 10 Prinsip.
1 2 3 4 5
|