Anhui: Kebanggaan Masa Lalu, Industri Masa Kini
  2011-12-09 11:05:39  CRI

Hefei sedang berbenah. Modernisasi berlangsung begitu cepat, berpadu dengan kebanggaan masa lalu. Di zaman globalisasi ini, kebanggaan masa lalu dan keindahan alam menjadi bagian dari mesin penggerak ekonomi, dilabeli sebagai: "produk" dan "sumber daya" pariwisata. Perubahan yang dipicu suatu dobrakan yang menjadi kata kunci di Tiongkok sekarang: industri pariwisata---industri yang merambah bukan hanya kota Hefei, tetapi juga seluruh provinsi Anhui, bahkan juga di seluruh negeri.

Dinas Pariwisata Anhui memaparkan betapa kayanya provinsi mereka akan pemandangan alam yang luar biasa: gunung-gunung suci, sungai, danau. Tidak hanya itu, setiap pelancong juga akan disuguhi khazanah budaya dan kekayaan sejarah: seniman kuno, filsuf, hakim dari zaman Dinasti Song, ahli perang, ilmuwan, sampai Presiden. "Produk pariwisata Anhui," kata pejabat Dinas Pariwisata, juga termasuk kuil-kuil suci agama Buddha dan desa-desa kuno yang terpelihara secara utuh dan terdaftar dalam warisan budaya UNESCO.

"Anhui akan menjadi destinasi pariwisata penting dan lokasi emas untuk investasi turisme," tandas pejabat daerah itu. Untuk itu, kontrak investasi sektor pariwisata senilai US$ 10 miliar ditandatangani hari ini. Sepuluh miliar dolar! Sungguh bukan main!

Kami berada di Anhui, diundang oleh pemerintah provinsi, untuk melihat secara langsung pembangunan industri pariwisata di sini. Bukan hanya dari destinasi ikonik macam Huangshan, tetapi juga dari destinasi lain yang mungkin masih cukup awam bagi orang luar.

1 2 3 4
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040