Salah satu perhatian utama dalam pengembangan industri pariwisata adalah pembangunan infrastruktur, yang tidak hanya menambah kenyamanan para pelancong tetapi juga menggerakkan pembangunan perekonomian daerah setempat. Anhui menjanjikan pembangunan lebih banyak jalan, jembatan, bandara, dan hotel. Setidaknya, sejumlah jembatan raksasa sudah dibangun di provinsi ini, menjadi penghubung dua sisi sungai Yangtze yang saking lebarnya sampai seperti lautan. Salah satunya adalah jembatan yang menghubungkan kota Wuhu, kota terbesar kedua di Provinsi Anhui.
Kala langit putih kelabu menangkupi seluruh angkasa, kami justru merasakan kehangatan ketika memasuki kota ini. Bangunan-bangunan di sini tidak tinggi, jalanannya pun tidak selebar ibukota provinsi, Hefei. Dinding putih sepanjang jalan dihiasi grafiti yang begitu bersahabat: deretan tokoh kartun dan animasi mulai dari Doraemon, Garfield, Hello Kitty, sampai kartun domba asli made in China Xi Yangyang. Dalam hati saya bertanya, mengapa tempat yang sedingin dan sekelabu ini punya nuansa budaya yang begitu kental, mencetak begitu banyak filsuf dan seniman, mulai dari zaman baheula hingga era modern ini?
Pertanyaan ini semakin membuncah ketika kami diundang pemerintah setempat untuk mengunjungi Museum Lukisan Besi. Lukisan Besi? Ya, tidak salah. Lukisan dari besi. Anda tentu sudah pernah menyaksikan lukisan mopit tradisional Tiongkok, yang mengutamakan goresan kuas untuk menghasilkan karya yang minimalis, simpel, namun berkarakter. Sekarang bayangkan jika goresan kuas itu digantikan oleh potongan kawat-kawat besi. Sang seniman bukan lagi bermain dengan kuas, tetapi dengan palu, tang, patri, dan pijaran api. Namun hasilnya adalah keindahan yang sama---atau bahkan lebih mengagumkan---sederhana namun elegan. Kawat besi hitam yang meliuk-liuk di atas kanvas putih kini menjadi lukisan pohon bambu semi tiga dimensi yang bahkan bisa bergerak mengangguk-angguk seperti diterpa angin, atau gambaran perempuan kuno dalam ekspresinya yang misterius, atau guratan kaligrafi yang menggambarkan karakter seorang Guo Moruo.