Di zaman sekarang, orang berbicara soal kemajuan budaya yang berhubungan erat dengan kemajuan ekonomi. Kenyataannya, sejak zaman dulu, Anhui sudah menjadi pusat perdagangan yang cukup maju. Sebuah museum lain menggambarkan kehidupan serikat dagang para saudagar kuno dari zaman dinasti-dinasti. Para saudagar itu sudah membangun rumah-rumah besar yang keindahannya berkutat pada detail: ukiran kusen pintu, ukiran kasur, ukiran altar sembahyang, jendela, sampai lubang cahaya di atap rumah. Keindahan detail itulah yang menjadi kekuatan dari simplisitas dan kesederhanaan bangunan. Beberapa diorama juga menggambarkan kehidupan mereka: pedagang sutra, pedagang kain, tabib penjual obat, pengrajin besi, tukang sepatu, pedagang lukisan, ....
Zaman sudah berlalu. Nenek moyang mereka membangun peradaban dari perdagangan, sementara berselang puluhan abad, penduduk Anhui zaman sekarang menyajikan barang dagangan baru khas era global: pariwisata---produk modern yang masih juga melibatkan para nenek moyang dalam bentuk yang berbeda. Khazanah sejarah dan kebanggaan masa lalu itu dipaparkan dan ditawarkan, dipadukan dengan keindahan alam dan fasilitas modern yang masih maupun segera dibangun, untuk memikat kedatangan para pelancong.
Di akhir tahun 2015, Anhui menantikan kedatangan 5 juta turis asing dan 400 juta turis domestik.